Institut Teknologi Bandung (ITB) (Bandung)
Indonesia /
Jawa Barat /
Bandung /
Jl. Ganeca, 10
World
/ Indonesia
/ Jawa Barat
/ Bandung
/ Indonesia /
universitas, kampus, institut
Institut Teknologi Bandung (ITB) adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang berkedudukan di Kota Bandung. Nama ITB diresmikan pada tanggal 2 Maret 1959. Sejak tahun 2012, ITB kembali berstatus sebagai perguruan tinggi negeri (bahasa resmi: perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah), berubah dari status sebelumnya sebagai perguruan tinggi badan hukum milik negara (BHMN). Hingga tahun 2012 ITB telah memiliki empat program studi yang terakreditasi secara internasional dari salah satu lembaga akreditasi independen Amerika Serikat ABET, di mana ITB merupakan satu-satunya perguruan tinggi negeri di Indonesia yang memiliki akreditasi internasional tersebut.
Kampus utama ITB saat ini merupakan lokasi dari sekolah tinggi teknik pertama di Indonesia[10] sekaligus lembaga pendidikan tinggi pertama di Hindia-Belanda. Walaupun masing-masing institusi pendidikan tinggi yang mengawali ITB memiliki karakteristik dan misi masing-masing, semuanya memberikan pengaruh dalam perkembangan yang menuju pada pendirian ITB.
Asrama mahasiswa, perumahan dosen, dan kantor pusat administrasi tidak terletak di kampus utama namun masih dalam jangkauan yang mudah untuk ditempuh. Fasilitas yang tersedia di kampus di antaranya toko buku, kantor pos, kantin, bank, dan klinik.
Selain ruangan kuliah, laboratorium, bengkel dan studio, ITB memiliki sebuah galeri seni yaitu Galeri Soemardja, fasilitas olah raga, dan sebuah Campus Center. Di dekat kampus juga terdapat Masjid Salman untuk beribadah dan aktivitas keagamaan umat Islam di ITB. Untuk mendukung pelaksanaan aktivitas akademik dan riset, terdapat fasilitas-fasilitas pendukung akademik, di antaranya Perpustakaan Pusat (dengan koleksi sekira 150.000 buku dan 1000 judul jurnal), Sarana Olah Raga Sasana Budaya Ganesha, Pusat Bahasa, Pusat layanan komputer (ComLabs) dan Observatorium Bosscha (salah satu fasilitas dari Kelompok Keahlian Astronomi FMIPA), terletak 11 kilometer di sebelah utara Bandung.
Sejarah ITB bermula sejak awal abad kedua puluh, atas prakarsa masyarakat penguasa waktu itu. Gagasan mula pendirianya terutama dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik yang menjadi sulit karena terganggunya hubungan antara negeri Belanda dan wilayah jajahannya di kawasan Nusantara, sebagai akibat pecahnya Perang Dunia Pertama. Technische Hoogeschool te Bandoeng berdiri tanggal 3 Juli 1920.
ITB didirikan pada 3 Juli 1920 dengan nama Technische Hoogeschool te Bandoeng (sering disingkat menjadi TH te Bandoeng, TH Bandung, atau THS) dengan satu fakultas de Faculteit van Technische Wetenschap yang hanya mempunyai satu jurusan de afdeeling der Weg- en Waterbouwkunde. ITB juga merupakan tempat di mana presiden Indonesia pertama, Soekarno meraih gelar insinyurnya dalam bidang Teknik Sipil.
Pada masa penjajahan Jepang, tepatnya tanggal 1 April 1944, THS dibuka kembali oleh Pemerintah Militer Jepang dengan nama バンドン工業大学 (Bandung Kōgyō Daigaku) setelah ditutup sejak 8 Maret 1942 dengan menyerahnya Hindia Belanda di Kalijati. Kemudian pada masa kemerdekaan Indonesia, tahun 1945, namanya diubah menjadi "Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung". Pada tahun 1946, STT Bandung dipindahkan ke Yogyakarta dan menjadi cikal bakal lahirnya Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
Pada tanggal 21 Juni 1946, NICA mendirikan Universiteit van Indonesie dengan Faculteit van Technische Wetenschap sebagai pengganti STT Bandung di lokasi Kampus THS dulu. Sebagian besar pengajarnya adalah para mantan pengajar THS yang baru saja dibebaskan dari kamp interniran Jepang[14]. Dan pada 6 Oktober 1947, Faculteit van Exacte Wetenschap berdiri. Ini kemudian menjadi Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam Universitas Indonesia sejak 2 Februari 1950.
Kemudian pada tanggal 2 Maret 1959, Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam secara resmi memisahkan diri menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB).
Didorong oleh gagasan dan keyakinan yang dilandasi semangat perjuangan Proklamasi Kemerdekaan serta wawasan ke masa depan, Pemerintah Indonesia meresmikan berdirinya Institut Teknologi di Kota Bandung pada tanggal 2 Maret 1959. Berbeda dengan harkat pendirian lima perguruan tinggi teknik sebelumnya di kampus yang sama, Institut Teknologi Bandung lahir dalam suasana penuh dinamika mengemban misi pengabdian ilmu pengetahuan dan teknologi, yang berpijak pada kehidupan nyata di bumi sendiri bagi kehidupan dan pembangunan bangsa yang maju dan bermartabat.
Kurun dasawarsa pertama tahun 1960-an ITB mulai membina dan melengkapi dirinya dengan kepranataan yang harus diadakan. Dalam periode ini dilakukan persiapan pengisian-pengisian organisasi bidang pendidikan dan pengajaran, serta melengkapkan jumlah dan meningkatkan kemampuan tenaga pengajar dengan penugasan belajar ke luar negeri.
Kurun dasawarsa kedua tahun 1970-an ITB diwarnai oleh masa sulit yang timbul menjelang periode pertama. Satuan akademis yang telah dibentuk berubah menjadi satuan kerja yang juga berfungsi sebagai satuan sosial-ekonomi yang secara terbatas menjadi institusi semi-otonom. Tingkat keakademian makin meningkat, tetapi penugasan belajar ke luar negeri makin berkurang. Sarana internal dan kepranataan semakin dimanfaatkan.
Kurun dasawarsa ketiga tahun 1980-an ditandai dengan kepranataan dan proses belajar mengajar yang mulai memasuki era modern dengan sarana fisik kampus yang makin dilengkapi. Jumlah lulusan sarjana makin meningkat dan program pasca sarjana mulai dibuka. Keadaan ini didukung oleh makin membaiknya kondisi sosio-politik dan ekonomi negara.
Kurun dasawarsa keempat tahun 1990-an perguruan tinggi teknik yang semula hanya mempunyai satu jurusan pendidikan itu, kini memiliki dua puluh enam Departemen Program Sarjana, termasuk Departemen Sosioteknologi, tiga puluh empat Program Studi S2/Magister dan tiga Bidang Studi S3/Doktor yang mencakup unsur-unsur ilmu pengetahuan, teknologi, seni, bisnis dan ilmu-ilmu kemanusiaan.
Kini, dengan suplai tahunan pelajar-pelajar Indonesia terbaik, ITB merupakan salah satu pusat ilmu sains, teknologi, dan seni terbaik di Indonesia.
ITB juga mendukung para pelajar dan aktivitas sosial mereka dengan mendukung himpunan mahasiswa yang ada di setiap departemen.
Setiap tahunnya, ITB memilih seorang mahasiswa terbaik untuk dikirim ke pemilihan mahasiswa teladan nasional. Ganesha Prize adalah nama penghargaan untuk mereka yang mendapatkan gelar mahasiswa terbaik ini. Penghargaan ini biasanya diberikan secara resmi pada seremoni penerimaan mahasiswa baru.
Akreditasi :
Setelah bertahun-tahun mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan nilai A untuk sebagian besar program studinya, pada tahun 2011 dua program studi ITB meraih akreditasi internasional dari Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) yang merupakan badan akreditasi independen terkemuka di Amerika Serikat (AS). Program studi yang mendapatkan akreditasi dari ABET adalah Program Studi Teknik Elektro dan Program Studi Teknik Kelautan.
Pada pertengahan Agustus 2012, kembali ITB meraih akreditasi internasional untuk dua program studi yaitu Program Studi Teknik Kimia dan Program Studi Teknik Fisika. Kini ITB telah memiliki empat program studi yang terakreditasi secara internasional, di mana ITB merupakan satu-satunya perguruan tinggi negeri di Indonesia yang memiliki akreditasi secara internasional dari ABET. Dengan diraihnya akreditasi ABET merupakan jaminan bagi para calon mahasiswa dan orang tua untuk memilih institusi pendidikan yang berkualitas baik secara nasional maupun internasional.
Dengan akreditasi ABET tersebut, lulusan ITB mulai tahun 2012 akan mendapatkan ijazah tak hanya akreditasi BAN-PT tetapi juga terdapat logo ABET yang membuktikan bahwa lulusan ITB telah terdidik dengan standar internasional, tidak hanya terlembaga tetapi juga telah tersertifikasi secara resmi.
Adanya akreditasi ini juga manfaatnya dapat dirasakan oleh para pengguna lulusan ITB. Anak didik ITB memiliki standar profesional kerja yang dapat disamakan dengan lulusan luar negeri ternama. Sehingga perusahaan penerima mereka dapat lebih yakin terhadap almamater mereka.
Reputasi :
Berdasarkan tingkat kepopuleran perguruan tinggi di dunia maya, dengan jumlah sampel 335 institusi perguruan tinggi oleh 4icu.org untuk tahun 2012, ITB masih menjadi perguruan tinggi terpopuler di Indonesia. Hingga pertengahan Juli 2012, ITB menempati peringkat ke-13 di lingkup Asia,[17] dan peringkat ke-82 di dunia (satu-satunya yang mewakili Indonesia di dalam Top 200 Colleges and Universities in the world).
Sedangkan menurut penilaian lembaga pemeringkatan perguruan tinggi asal Inggris tahun 2009, THE-QS, ITB menempati peringkat 80 di dunia dalam bidang Teknik dan IT, satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang mampu masuk dalam 100 besar pemeringkatan. Peringkat pertama sendiri diduduki oleh MIT. Kemudian pada tahun 2011 dalam bidang yang sama, peringkat yang ditempati ITB menjadi peringkat 100 di dunia.
Dari tahun 2007 hingga saat ini, khusus untuk bidang Engineering & Technology dan Natural Sciences, ITB menempati peringkat pertama di Indonesia dan satu-satunya kampus di Indonesia yang memperoleh "bintang empat" dari QS World University Rankings.
Pada tahun 2009, QS Asian University Rankings di bidang Engineering & Technology memberikan ITB peringkat ke-21 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia, sementara di bidang Natural Sciences ITB menempati peringkat ke-27 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia.
Pada tahun 2010, QS Asian University Rankings di bidang Engineering & Technology memberikan ITB peringkat ke-30 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia, sementara di bidang Natural Sciences ITB menempati peringkat ke-35 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia.
Pada tahun 2011, QS Asian University Rankings di bidang Engineering & Technology memberikan ITB peringkat ke-26 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia, sementara di bidang Natural Sciences ITB menempati peringkat ke-41 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia.
Pada tahun 2012, QS Asian University Rankings di bidang Engineering & Technology memberikan ITB peringkat ke-27 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia, sementara di bidang Natural Sciences ITB menempati peringkat ke-35 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia.
Sedangkan menurut tingkat keketatan masuk SNMPTN bidang IPA tahun 2009, ITB merupakan perguruan tinggi dengan tingkat kesulitan tertinggi dari 422.159 peserta ujian. Sebagai gambaran untuk tahun 2007 nilai rata-rata ujian seleksi masuk yang diterima di ITB adalah 808,82; disusul berikutnya UI (762,85), Unair (723,01), ITS (719,70), UGM (673,52).
Tahun 2008 ITB (826,01), UGM (774,09), Unair (742,60), UI (732,20), ITS (709,86).
Tahun 2009 ITB (92,54), UGM (88,88), UI (87,11), ITS (83,55), Unair (83,36).
Sedangkan pada tahun 2012, ITB memperoleh nilai rata-rata tertinggi yaitu 788,34; disusul UI (735,94), UGM (677,63), ITS (675,53), dan Unair di urutan ke lima.
Rektor :
Daftar Rektor Institut Teknologi Bandung :
Prof. Ir. R. Soemono (2 Maret 1959-1 November 1959)
Prof. Ir. R. Otong Kosasih (1 November 1959-20 April 1964)
Ir. R. Ukar Bratakusumah (14 April 1964-22 Februari 1965)
Letnan Kolonel Ir. Koentoadji (22 Februari 1965-1969)
Prof. Dr. Doddy Achdiat Tisna Amidjaja (1969-7 Desember 1976)
Prof. Dr. Ing. Iskandar Alisjahbana (7 Desember 1976-14 Februari 1978)
Dr. Soedjana Sapi'ie (16 Februari 1978-30 Mei 1979)
Prof. Dr. Doddy Achdiat Tisna Amidjaja (30 Mei 1979-22 November 1980)
Prof. Hariadi Paminto Soepangkat, Ph.D. (22 November 1980-12 Desember 1988)
Prof. Ir. Wiranto Arismunandar, MSME (12 Desember 1988-7 Maret 1997)
Prof. Ir. Lilik Hendrajaya, M.Sc., Ph.D. (7 Maret 1997-10 November 2001)
Ir. Kusmayanto Kadiman, Ph.D. (10 November 2001-21 Oktober 2004)
Prof. Ir. Adang Surahman, M.Sc., Ph.D. (23 Oktober 2004-29 Januari 2005)
Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc. (29 Januari 2005-29 Januari 2010)
Prof. Akhmaloka, Dipl.Biotech., Ph.D. (29 Januari 2010-sekarang)
Keluarga Mahasiswa ITB :
Pemerintah melalui Mendikbud Daoed Joesoef menggulirkan konsep Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan yang lazim disingkat NKK/BKK. Dewan Mahasiswa se-Indonesia dibubarkan dan kemahasiswaan diatur oleh Pembantu Rektor bidang Kemahasiswaan melalui BKK. Mahasiswa menolak dengan keras BKK, dan tetap mengadakan pemilihan Ketua DeMa (Dewan Mahasiswa). Namun setiap Ketua DeMa terpilih, malam itu juga surat ancaman DO (Drop Out) sampai. Akibatnya tidak ada yang bersedia menjadi Ketua DeMa. Akhirnya mahasiswa ITB memutuskan membubarkan Dewan Mahasiswa dan membekukan DeMa ITB. Kemudian didirikan Badan Koordinasi (BAKOR) untuk mengkoordinasikan pergerakan. Sementara cita-cita DeMa diamanatkan kepada Himpunan-Himpunan sebagai kantung-kantung gerakan, dengan konsekuensi, kaderisasi ada di tingkat himpunan.
Sampai pada Tahun 1994, Perwakilan Mahasiswa yang tergabung dalam FKHJ (Forum Ketua Himpunan Jurusan), memutuskan untuk membentuk kembali kemahasiswaan terpusat, untuk mengusung gerakan eksternal yang pada saat itu sedang menghangat di Indonesia. Akhirnya dibentuklah Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung KM ITB.
Unit Kegiatan Mahasiswa :
Rumpun Agama :
Persekutuan Mahasiswa Kristen "PMK" (Christian Student Fellowship)
Keluarga Mahasiswa Katolik "KMK" (Catholic Student Society)
Keluarga Mahasiswa Hindu "KMH" (Hindu Student Society)
Keluarga Mahasiswa Buddha "Dhammanano" (Buddhist Student Society)
Keluarga Mahasiswa Islam "GAMAIS" (Islamic Student Society)
Rumpun Keilmuan :
ShARE ITB
Perkumpulan Studi Ilmu Kemasyarakatan "PSIK" (Societal Study Union)
Majalah Ganesha – Kelompok Studi Sejarah, Ekonomi dan Politik ITB
Kelompok Studi Ekonomi dan Pasar Modal ITB
Institut Sosial Humaniora "Tiang Bendera" ITB
Unit Kajian Islam Ideologis HATI ITB (Harmoni Amal Titian Ilmu)
Rumpun Pendidikan :
Koperasi Kesejahteraan Mahasiswa "KOKESMA"
Unit Robotika
U-Green ITB
Techno Enterpreneur Club
Student English Forum "SEF"
Resimen Mahasiswa Mahawarman Batalyon I/ITB (Student Regiment Battalion I/ITB)
Pramuka ITB (Gudep 06005-06006)
Liga Film Mahasiswa "LFM" ITB
Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI) ITB
Ganesha Model United Nations Club
Kelompok Studi Visual Budaya Modern (Genshiken ITB)
Amateur Radio Club ITB - ARC ITB
Keluarga Mahasiswa Pencinta Alam Ganesha "KMPA"
Rumpun Seni Dan Budaya :
ITB Dance and Performance Art Community (INFINITY)
Unit Kebudayaan Aceh (UKA)
Unit Kesenian Sumatera Utara (UKSU)
Unit Kesenian Sulawesi Selatan (UKSS)
Unit Kebudayaan Melayu Riau (UKMR-ITB)
Unit Kesenian Minangkabau (UKM)
Unit Kebudayaan Jepang (UKJ)
Unit Kebudayaan Irian (UKIR) ITB
Unit Kebudayaan Banten DEBUST ITB
Unit Kebudayaan Betawi
Unit Budaya Lampung (UBALA)
Studi Teater Mahasiswa (STEMA)
Serumpun Mahasiswa Bangka Belitung
Perkumpulan Seni Tari dan Karawitan Jawa
Paduan Suara Mahasiswa (PSM-ITB)
Mahasiswa Bumi Sriwijaya (MUSI)
Maha Gotra Ganesha (MGG)
Marching Band Waditra Ganesha (MBWG)
Lingkung Seni Sunda (LSS)
Lingkar Sastra ITB
Paguyuban Seni Budaya Jawa Timuran - Loedroek ITB
Keluarga Paduan Angklung ITB
Keluarga Mahasiswa Jambi ITB - Siginjai (KMJ ITB)
ITBJazz
ITB Students Orchestra (ISO)
Unit Apresiasi Musik (apres!) ITB
Rumpun Media :
Tabloid Mahasiswa Boulevard
Radio Kampus - ITB community radio
Pers Mahasiswa (Persma) ITB
GaneshaTV (GTV)
8EH Radio ITB
Rumpun Olah Raga dan Kesehatan :
Unit Tenis ITB
Unit Renang dan Polo Air (URPA)
Unit Judo ITB
Unit Capoeira Quizumba (UCI) ITB
Unit Bola Voli (UBV)
Unit Bulu Tangkis (UBT) ITB
Unit Basket "GANESHA" (UBG-ITB)
Unit Aktivitas Tenis Meja ITB (UATM ITB)
Tarung Drajat (Boxer)
Unit Taekwondo
Syufu Taeshukan Hent Lanah ITB
Unit Softball
Satuan Kegiatan Olah Raga (SKOR) Hoki ITB
Persatuan Sepak Bola ITB (PS ITB)
Persatuan Catur Mahasiswa ITB
Perisai Diri
Unit Panahan PASOPATI ITB
Unit Selam Nautika ITB
Unit Kendo ITB
Shorinji Kempo ITB
Unit Karate (Bandung Karate Club) cabang ITB
Bela Diri Hikmatul Iman Ranting ITB
Ganesha Bicycler
Unit Aktivitas Bridge (UAB)
Atletik Ganesha (ATLAS)
Aikido
Himpunan Mahasiswa Jurusan :
HIMABIO "NYMPHAEA" ITB (Himpunan Mahasiswa Biologi, "Nymphaea")
HIMAFI ITB (Himpunan Mahasiswa Fisika)
HIMAMIKRO "ARCHAEA" ITB (Himpunan Mahasiswa Mikrobiologi, "Archaea")
HIMASTRON ITB (Himpunan Mahasiswa Astronomi)
HIMATEK ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia)
HIMATG "TERRA" ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Geofisika)
HIMATIKA ITB (Himpunan Mahasiswa Matematika)
HME ITB (Himpunan Mahasiswa Elektroteknik)
HMF "Ars Praeparandi" ITB (Himpunan Mahasiswa Farmasi)
HMFT ITB (Himpunan Mahasiswa Fisika Teknik)
HMIF ITB (Himpunan Mahasiswa Informatika)
HMK AMISCA ITB (Himpunan Mahasiswa Kimia)
HMM ITB (Himpunan Mahasiswa Mesin)
HMME "Atmosphaira" (Himpunan Mahasiswa Meteorologi) ITB
HMO "TRITON" (Himpunan Mahasiswa Oseanografi) ITB
HMP PANGRIPTA LOKA ITB (Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka)
HMRH ITB (Himpunan Mahasiswa Rekayasa Hayati)
HMS ITB (Himpunan Mahasiswa Sipil)
HMT ITB (Himpunan Mahasiswa Tambang)
HMTG "GEA" ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi "GEA" ITB)
HMTL ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan)
HMTM "PATRA" ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Perinyakan)
IMA-G (Ikatan Mahasiswa Arsitektur - Gunadharma)
IMG ITB (Ikatan Mahasiswa Geodesi)
IMMG ITB (Ikatan Mahasiswa Metalurgi ITB)
KMKL ITB (Keluarga Mahasiswa teknik Kelautan ITB)
KMPN ITB (Keluarga Mahasiswa Teknik Penerbangan)
KM-SBM ITB (Keluarga Mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen)
KMSR ITB (Keluarga Mahasiswa Seni Rupa)
MTI ITB (Keluarga Mahasiswa Teknik Industri)
MTM ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Material)
Alumni :
Abdullah Puteh, Mantan Gubernur Nanggroe Aceh Darrusalam
Al Aziz Abbie Roossano, pengusaha
Afrizal ssi., pengusaha
Aburizal Bakrie, Menko Kesra, pengusaha terkaya Indonesia 2007
Ahmad Idjaz, pengusaha
Al Hilal Hamdi, Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Alvin Anderson, Analis keuangan RI, Direktur Utama Exxon Indonesia
Aming, Komedian Lokal
Arifin Panigoro, Anggota DPR, Pemilik Medco Group
Azwar Anas, mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, mantan Gubernur Sumatera Barat
Armein Z R Langi, Kepala Pusat Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi ITB (PPTIK-ITB)
Bambang Harymurti, Mantan Pemimpin Redaksi TEMPO
Bambang Hidayat, Astronom Dunia
Bambang Subianto, Mantan Menteri Keuangan
Baihaki Hakim, Ex Dirut Caltex dan Pertamina
Betti Alisjahbana, CEO IBM Indonesia
Budi Rahardjo, pakar IT-Security Indonesia, kolumnis Majalah Info Linux
BJ Habibie, Presiden RI ke-3, Ahli Teknik Penerbangan
Budiono Kartohadiprodjo, Mantan Komandan Resimen Mahasiswa Mahawarman Batalyon I/ITB, Direktur Utama Gatra
Cacuk Sudarijanto, Mantan Direktur Indosat, Direktur Utama Telkom dan mantan Kepala BPPN
Ciputra, Pengusaha
Dian Angreniwati Soerarso, Direktur Bank Niaga
Djuanda Kartawidjaja, Mantan Perdana Menteri Indonesia
Eddie Widiono, Mantan Direktur Utama PLN
Erna Witoelar, Mantan Menteri Pemukiman & Prasarana Wilayah
Evita H Legowo, Kepala Dirjen Migas
Fadel Muhammad, Menteri Kelautan dan Perikanan
Fadjroel Rachman, Intelektual, CEO Pedoman Group
Fariz RM, musisi
Gatot Pujo Nugroho, Sumatera Utara periode 2011-2013, 2013-2018
Ginandjar Kartasasmita, Ketua DPD
Giri Suseno Hadihardjono, mantan Menteri Perhubungan Indonesia
Gito Rollies, penyanyi dan aktor
Hans Wospakrik, Fisikawan
Harijono Djojodihardjo, Mantan Ketua LAPAN
Harry Roesli, musisi, politisi, budayawan
Hartono Rekso Dharsono. Mantan Pangdam Siliwangi, tokoh Petisi 50
Hartarto Sastrosoenarto , Mantan Menteri Perindustrian
Hasnul Suhaimi, Direktur Utama PT XL Axiata
Hatta Rajasa, Menteri Koordinator bidang Perekonomian
Herman Darnel Ibrahim, Anggota Dewan Energi Nasional dan Mantan Direktur PLN
Herman Johannes, Mantan Menteri Pekerjaan Umum, Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada
Hilmi Panigoro, Pengusaha
Hokky Situngkir, Peneliti teori kompleksitas, Pendiri Bandung Fe Institute
Hotasi Nababan, Mantan Ketua HMS ITB, Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines
Husein Sastranegara, Perintis TNI-AU, penerbang uji
Indra Herlambang, Artis
Iping Supriana, penemu Digital Mark Reader (DMR)
Jero Wacik, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
Joko Anwar, penulis naskah film
Jusman Syafii Djamal, Mantan Direktur Utama PT DI, Menteri Perhubungan
Karen Agustiawan, Dirut Pertamina
Karlina Leksono, Astronom
Kuntoro Mangkusubroto, Ketua Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan
Kusmayanto Kadiman, Mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi
Laksamana Sukardi, Mantan Menteri Negara BUMN
Luluk Sumiarso, Deputi ESDM
Muslimin Nasution, Mantan Menteri Kehutanan dan Ketua ICMI
Nabiel Makarim, Mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup (2 semester di FIKTM ITB)
Onno W Purbo, pakar teknologi informasi dan tokoh Sumber terbuka Indonesia
Pantur Silaban, Fisikawan
Pangeran M. Noor, Mantan Menteri Pekerjaan Umum, Mantan Gubernur Kalimantan
Pater Drost, Rohaniwan, Pakar pendidikan
Prabu Revolusi, Pembawa Acara, Pembaca Berita
Pramono Anung, Mantan Ketua HMT ITB, Politikus,Sekjen PDI-P
Purnomo Yusgiantoro, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Pertahanan Republik Indonesia
Rachmat Witoelar, Mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Raden Pardede, Komisaris Bank Central Asia
R Priyono, Kepala BP Migas
Revantino, Seniman, Budayawan
Rinaldi Firmansyah, Direktur Utama PT Telkom
Riza Falepi, Anggota DPD RI 2009-2014
Rizal Ramli, Mantan Menko Perekonomian
Rozik Boedioro Soetjipto, mantan Menteri Negara Pekerjaan Umum
Said Djauharsjah Jenie, Ketua BPPT
Sakirman, petinggi Politbiro CC PKI dan kakak kandung dari Siswondo Parman (hilang)
Salahuddin Wahid, Rohaniwan, Politisi
Samaun Samadikun, Profesor, Guru Besar di Bidang (Mikro) Elektronika, Mantan Direktur PAUME Pusat Mikroelektronika
Sanyoto Sastrowardoyo, Mantan Menteri Negara Investasi, Kepala BKPM
Sarwono Kusumaatmadja, Anggota DPD, Mantan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Sedyatmo, Penemu Pondasi Cakar Ayam
Siswono Yudo Husodo, Mantan Menteri Perumahan Rakyat
Soekarno, Presiden RI pertama
Sri Bintang Pamungkas, Politisi
Sudjiwo Tedjo, Seniman, Budayawan
Suhono Harso Supangkat Staf Pengajar ITB
Syafruddin Arsjad Temenggung, Mantan Kepala BPPN
Taufik Akbar, Ahli Satelit
Tjia May On, Fisikawan
Tjokorda Raka Sukawati, Ahli Konstruksi, Penemu Teknik Sosrobahu
Tri Haryo Susilo, CEO PT Rekayasa Industri
Wimar Witoelar, Pengamat Sosial & Politik
Winardi Sutantyo, Astronom
Wiranto Arismunandar, Mantan Menteri Pendidikan & Kebudayaan
Wiratman Wangsadinata, Ahli Konstruksi
Wiyoto Wiyono, Ahli Konstruksi
Yusuf Bilyarta Mangunwijaya, rohaniwan, novelis, aktivis HAM
Yani Panigoro, Pengusaha, Pimpinan Medco Group
Zuhal, mantan Menteri Riset & Teknologi, mantan Dirut PLN.
Kampus utama ITB saat ini merupakan lokasi dari sekolah tinggi teknik pertama di Indonesia[10] sekaligus lembaga pendidikan tinggi pertama di Hindia-Belanda. Walaupun masing-masing institusi pendidikan tinggi yang mengawali ITB memiliki karakteristik dan misi masing-masing, semuanya memberikan pengaruh dalam perkembangan yang menuju pada pendirian ITB.
Asrama mahasiswa, perumahan dosen, dan kantor pusat administrasi tidak terletak di kampus utama namun masih dalam jangkauan yang mudah untuk ditempuh. Fasilitas yang tersedia di kampus di antaranya toko buku, kantor pos, kantin, bank, dan klinik.
Selain ruangan kuliah, laboratorium, bengkel dan studio, ITB memiliki sebuah galeri seni yaitu Galeri Soemardja, fasilitas olah raga, dan sebuah Campus Center. Di dekat kampus juga terdapat Masjid Salman untuk beribadah dan aktivitas keagamaan umat Islam di ITB. Untuk mendukung pelaksanaan aktivitas akademik dan riset, terdapat fasilitas-fasilitas pendukung akademik, di antaranya Perpustakaan Pusat (dengan koleksi sekira 150.000 buku dan 1000 judul jurnal), Sarana Olah Raga Sasana Budaya Ganesha, Pusat Bahasa, Pusat layanan komputer (ComLabs) dan Observatorium Bosscha (salah satu fasilitas dari Kelompok Keahlian Astronomi FMIPA), terletak 11 kilometer di sebelah utara Bandung.
Sejarah ITB bermula sejak awal abad kedua puluh, atas prakarsa masyarakat penguasa waktu itu. Gagasan mula pendirianya terutama dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik yang menjadi sulit karena terganggunya hubungan antara negeri Belanda dan wilayah jajahannya di kawasan Nusantara, sebagai akibat pecahnya Perang Dunia Pertama. Technische Hoogeschool te Bandoeng berdiri tanggal 3 Juli 1920.
ITB didirikan pada 3 Juli 1920 dengan nama Technische Hoogeschool te Bandoeng (sering disingkat menjadi TH te Bandoeng, TH Bandung, atau THS) dengan satu fakultas de Faculteit van Technische Wetenschap yang hanya mempunyai satu jurusan de afdeeling der Weg- en Waterbouwkunde. ITB juga merupakan tempat di mana presiden Indonesia pertama, Soekarno meraih gelar insinyurnya dalam bidang Teknik Sipil.
Pada masa penjajahan Jepang, tepatnya tanggal 1 April 1944, THS dibuka kembali oleh Pemerintah Militer Jepang dengan nama バンドン工業大学 (Bandung Kōgyō Daigaku) setelah ditutup sejak 8 Maret 1942 dengan menyerahnya Hindia Belanda di Kalijati. Kemudian pada masa kemerdekaan Indonesia, tahun 1945, namanya diubah menjadi "Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung". Pada tahun 1946, STT Bandung dipindahkan ke Yogyakarta dan menjadi cikal bakal lahirnya Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
Pada tanggal 21 Juni 1946, NICA mendirikan Universiteit van Indonesie dengan Faculteit van Technische Wetenschap sebagai pengganti STT Bandung di lokasi Kampus THS dulu. Sebagian besar pengajarnya adalah para mantan pengajar THS yang baru saja dibebaskan dari kamp interniran Jepang[14]. Dan pada 6 Oktober 1947, Faculteit van Exacte Wetenschap berdiri. Ini kemudian menjadi Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam Universitas Indonesia sejak 2 Februari 1950.
Kemudian pada tanggal 2 Maret 1959, Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam secara resmi memisahkan diri menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB).
Didorong oleh gagasan dan keyakinan yang dilandasi semangat perjuangan Proklamasi Kemerdekaan serta wawasan ke masa depan, Pemerintah Indonesia meresmikan berdirinya Institut Teknologi di Kota Bandung pada tanggal 2 Maret 1959. Berbeda dengan harkat pendirian lima perguruan tinggi teknik sebelumnya di kampus yang sama, Institut Teknologi Bandung lahir dalam suasana penuh dinamika mengemban misi pengabdian ilmu pengetahuan dan teknologi, yang berpijak pada kehidupan nyata di bumi sendiri bagi kehidupan dan pembangunan bangsa yang maju dan bermartabat.
Kurun dasawarsa pertama tahun 1960-an ITB mulai membina dan melengkapi dirinya dengan kepranataan yang harus diadakan. Dalam periode ini dilakukan persiapan pengisian-pengisian organisasi bidang pendidikan dan pengajaran, serta melengkapkan jumlah dan meningkatkan kemampuan tenaga pengajar dengan penugasan belajar ke luar negeri.
Kurun dasawarsa kedua tahun 1970-an ITB diwarnai oleh masa sulit yang timbul menjelang periode pertama. Satuan akademis yang telah dibentuk berubah menjadi satuan kerja yang juga berfungsi sebagai satuan sosial-ekonomi yang secara terbatas menjadi institusi semi-otonom. Tingkat keakademian makin meningkat, tetapi penugasan belajar ke luar negeri makin berkurang. Sarana internal dan kepranataan semakin dimanfaatkan.
Kurun dasawarsa ketiga tahun 1980-an ditandai dengan kepranataan dan proses belajar mengajar yang mulai memasuki era modern dengan sarana fisik kampus yang makin dilengkapi. Jumlah lulusan sarjana makin meningkat dan program pasca sarjana mulai dibuka. Keadaan ini didukung oleh makin membaiknya kondisi sosio-politik dan ekonomi negara.
Kurun dasawarsa keempat tahun 1990-an perguruan tinggi teknik yang semula hanya mempunyai satu jurusan pendidikan itu, kini memiliki dua puluh enam Departemen Program Sarjana, termasuk Departemen Sosioteknologi, tiga puluh empat Program Studi S2/Magister dan tiga Bidang Studi S3/Doktor yang mencakup unsur-unsur ilmu pengetahuan, teknologi, seni, bisnis dan ilmu-ilmu kemanusiaan.
Kini, dengan suplai tahunan pelajar-pelajar Indonesia terbaik, ITB merupakan salah satu pusat ilmu sains, teknologi, dan seni terbaik di Indonesia.
ITB juga mendukung para pelajar dan aktivitas sosial mereka dengan mendukung himpunan mahasiswa yang ada di setiap departemen.
Setiap tahunnya, ITB memilih seorang mahasiswa terbaik untuk dikirim ke pemilihan mahasiswa teladan nasional. Ganesha Prize adalah nama penghargaan untuk mereka yang mendapatkan gelar mahasiswa terbaik ini. Penghargaan ini biasanya diberikan secara resmi pada seremoni penerimaan mahasiswa baru.
Akreditasi :
Setelah bertahun-tahun mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan nilai A untuk sebagian besar program studinya, pada tahun 2011 dua program studi ITB meraih akreditasi internasional dari Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET) yang merupakan badan akreditasi independen terkemuka di Amerika Serikat (AS). Program studi yang mendapatkan akreditasi dari ABET adalah Program Studi Teknik Elektro dan Program Studi Teknik Kelautan.
Pada pertengahan Agustus 2012, kembali ITB meraih akreditasi internasional untuk dua program studi yaitu Program Studi Teknik Kimia dan Program Studi Teknik Fisika. Kini ITB telah memiliki empat program studi yang terakreditasi secara internasional, di mana ITB merupakan satu-satunya perguruan tinggi negeri di Indonesia yang memiliki akreditasi secara internasional dari ABET. Dengan diraihnya akreditasi ABET merupakan jaminan bagi para calon mahasiswa dan orang tua untuk memilih institusi pendidikan yang berkualitas baik secara nasional maupun internasional.
Dengan akreditasi ABET tersebut, lulusan ITB mulai tahun 2012 akan mendapatkan ijazah tak hanya akreditasi BAN-PT tetapi juga terdapat logo ABET yang membuktikan bahwa lulusan ITB telah terdidik dengan standar internasional, tidak hanya terlembaga tetapi juga telah tersertifikasi secara resmi.
Adanya akreditasi ini juga manfaatnya dapat dirasakan oleh para pengguna lulusan ITB. Anak didik ITB memiliki standar profesional kerja yang dapat disamakan dengan lulusan luar negeri ternama. Sehingga perusahaan penerima mereka dapat lebih yakin terhadap almamater mereka.
Reputasi :
Berdasarkan tingkat kepopuleran perguruan tinggi di dunia maya, dengan jumlah sampel 335 institusi perguruan tinggi oleh 4icu.org untuk tahun 2012, ITB masih menjadi perguruan tinggi terpopuler di Indonesia. Hingga pertengahan Juli 2012, ITB menempati peringkat ke-13 di lingkup Asia,[17] dan peringkat ke-82 di dunia (satu-satunya yang mewakili Indonesia di dalam Top 200 Colleges and Universities in the world).
Sedangkan menurut penilaian lembaga pemeringkatan perguruan tinggi asal Inggris tahun 2009, THE-QS, ITB menempati peringkat 80 di dunia dalam bidang Teknik dan IT, satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang mampu masuk dalam 100 besar pemeringkatan. Peringkat pertama sendiri diduduki oleh MIT. Kemudian pada tahun 2011 dalam bidang yang sama, peringkat yang ditempati ITB menjadi peringkat 100 di dunia.
Dari tahun 2007 hingga saat ini, khusus untuk bidang Engineering & Technology dan Natural Sciences, ITB menempati peringkat pertama di Indonesia dan satu-satunya kampus di Indonesia yang memperoleh "bintang empat" dari QS World University Rankings.
Pada tahun 2009, QS Asian University Rankings di bidang Engineering & Technology memberikan ITB peringkat ke-21 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia, sementara di bidang Natural Sciences ITB menempati peringkat ke-27 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia.
Pada tahun 2010, QS Asian University Rankings di bidang Engineering & Technology memberikan ITB peringkat ke-30 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia, sementara di bidang Natural Sciences ITB menempati peringkat ke-35 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia.
Pada tahun 2011, QS Asian University Rankings di bidang Engineering & Technology memberikan ITB peringkat ke-26 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia, sementara di bidang Natural Sciences ITB menempati peringkat ke-41 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia.
Pada tahun 2012, QS Asian University Rankings di bidang Engineering & Technology memberikan ITB peringkat ke-27 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia, sementara di bidang Natural Sciences ITB menempati peringkat ke-35 di Asia dan peringkat pertama di Indonesia.
Sedangkan menurut tingkat keketatan masuk SNMPTN bidang IPA tahun 2009, ITB merupakan perguruan tinggi dengan tingkat kesulitan tertinggi dari 422.159 peserta ujian. Sebagai gambaran untuk tahun 2007 nilai rata-rata ujian seleksi masuk yang diterima di ITB adalah 808,82; disusul berikutnya UI (762,85), Unair (723,01), ITS (719,70), UGM (673,52).
Tahun 2008 ITB (826,01), UGM (774,09), Unair (742,60), UI (732,20), ITS (709,86).
Tahun 2009 ITB (92,54), UGM (88,88), UI (87,11), ITS (83,55), Unair (83,36).
Sedangkan pada tahun 2012, ITB memperoleh nilai rata-rata tertinggi yaitu 788,34; disusul UI (735,94), UGM (677,63), ITS (675,53), dan Unair di urutan ke lima.
Rektor :
Daftar Rektor Institut Teknologi Bandung :
Prof. Ir. R. Soemono (2 Maret 1959-1 November 1959)
Prof. Ir. R. Otong Kosasih (1 November 1959-20 April 1964)
Ir. R. Ukar Bratakusumah (14 April 1964-22 Februari 1965)
Letnan Kolonel Ir. Koentoadji (22 Februari 1965-1969)
Prof. Dr. Doddy Achdiat Tisna Amidjaja (1969-7 Desember 1976)
Prof. Dr. Ing. Iskandar Alisjahbana (7 Desember 1976-14 Februari 1978)
Dr. Soedjana Sapi'ie (16 Februari 1978-30 Mei 1979)
Prof. Dr. Doddy Achdiat Tisna Amidjaja (30 Mei 1979-22 November 1980)
Prof. Hariadi Paminto Soepangkat, Ph.D. (22 November 1980-12 Desember 1988)
Prof. Ir. Wiranto Arismunandar, MSME (12 Desember 1988-7 Maret 1997)
Prof. Ir. Lilik Hendrajaya, M.Sc., Ph.D. (7 Maret 1997-10 November 2001)
Ir. Kusmayanto Kadiman, Ph.D. (10 November 2001-21 Oktober 2004)
Prof. Ir. Adang Surahman, M.Sc., Ph.D. (23 Oktober 2004-29 Januari 2005)
Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc. (29 Januari 2005-29 Januari 2010)
Prof. Akhmaloka, Dipl.Biotech., Ph.D. (29 Januari 2010-sekarang)
Keluarga Mahasiswa ITB :
Pemerintah melalui Mendikbud Daoed Joesoef menggulirkan konsep Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan yang lazim disingkat NKK/BKK. Dewan Mahasiswa se-Indonesia dibubarkan dan kemahasiswaan diatur oleh Pembantu Rektor bidang Kemahasiswaan melalui BKK. Mahasiswa menolak dengan keras BKK, dan tetap mengadakan pemilihan Ketua DeMa (Dewan Mahasiswa). Namun setiap Ketua DeMa terpilih, malam itu juga surat ancaman DO (Drop Out) sampai. Akibatnya tidak ada yang bersedia menjadi Ketua DeMa. Akhirnya mahasiswa ITB memutuskan membubarkan Dewan Mahasiswa dan membekukan DeMa ITB. Kemudian didirikan Badan Koordinasi (BAKOR) untuk mengkoordinasikan pergerakan. Sementara cita-cita DeMa diamanatkan kepada Himpunan-Himpunan sebagai kantung-kantung gerakan, dengan konsekuensi, kaderisasi ada di tingkat himpunan.
Sampai pada Tahun 1994, Perwakilan Mahasiswa yang tergabung dalam FKHJ (Forum Ketua Himpunan Jurusan), memutuskan untuk membentuk kembali kemahasiswaan terpusat, untuk mengusung gerakan eksternal yang pada saat itu sedang menghangat di Indonesia. Akhirnya dibentuklah Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung KM ITB.
Unit Kegiatan Mahasiswa :
Rumpun Agama :
Persekutuan Mahasiswa Kristen "PMK" (Christian Student Fellowship)
Keluarga Mahasiswa Katolik "KMK" (Catholic Student Society)
Keluarga Mahasiswa Hindu "KMH" (Hindu Student Society)
Keluarga Mahasiswa Buddha "Dhammanano" (Buddhist Student Society)
Keluarga Mahasiswa Islam "GAMAIS" (Islamic Student Society)
Rumpun Keilmuan :
ShARE ITB
Perkumpulan Studi Ilmu Kemasyarakatan "PSIK" (Societal Study Union)
Majalah Ganesha – Kelompok Studi Sejarah, Ekonomi dan Politik ITB
Kelompok Studi Ekonomi dan Pasar Modal ITB
Institut Sosial Humaniora "Tiang Bendera" ITB
Unit Kajian Islam Ideologis HATI ITB (Harmoni Amal Titian Ilmu)
Rumpun Pendidikan :
Koperasi Kesejahteraan Mahasiswa "KOKESMA"
Unit Robotika
U-Green ITB
Techno Enterpreneur Club
Student English Forum "SEF"
Resimen Mahasiswa Mahawarman Batalyon I/ITB (Student Regiment Battalion I/ITB)
Pramuka ITB (Gudep 06005-06006)
Liga Film Mahasiswa "LFM" ITB
Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI) ITB
Ganesha Model United Nations Club
Kelompok Studi Visual Budaya Modern (Genshiken ITB)
Amateur Radio Club ITB - ARC ITB
Keluarga Mahasiswa Pencinta Alam Ganesha "KMPA"
Rumpun Seni Dan Budaya :
ITB Dance and Performance Art Community (INFINITY)
Unit Kebudayaan Aceh (UKA)
Unit Kesenian Sumatera Utara (UKSU)
Unit Kesenian Sulawesi Selatan (UKSS)
Unit Kebudayaan Melayu Riau (UKMR-ITB)
Unit Kesenian Minangkabau (UKM)
Unit Kebudayaan Jepang (UKJ)
Unit Kebudayaan Irian (UKIR) ITB
Unit Kebudayaan Banten DEBUST ITB
Unit Kebudayaan Betawi
Unit Budaya Lampung (UBALA)
Studi Teater Mahasiswa (STEMA)
Serumpun Mahasiswa Bangka Belitung
Perkumpulan Seni Tari dan Karawitan Jawa
Paduan Suara Mahasiswa (PSM-ITB)
Mahasiswa Bumi Sriwijaya (MUSI)
Maha Gotra Ganesha (MGG)
Marching Band Waditra Ganesha (MBWG)
Lingkung Seni Sunda (LSS)
Lingkar Sastra ITB
Paguyuban Seni Budaya Jawa Timuran - Loedroek ITB
Keluarga Paduan Angklung ITB
Keluarga Mahasiswa Jambi ITB - Siginjai (KMJ ITB)
ITBJazz
ITB Students Orchestra (ISO)
Unit Apresiasi Musik (apres!) ITB
Rumpun Media :
Tabloid Mahasiswa Boulevard
Radio Kampus - ITB community radio
Pers Mahasiswa (Persma) ITB
GaneshaTV (GTV)
8EH Radio ITB
Rumpun Olah Raga dan Kesehatan :
Unit Tenis ITB
Unit Renang dan Polo Air (URPA)
Unit Judo ITB
Unit Capoeira Quizumba (UCI) ITB
Unit Bola Voli (UBV)
Unit Bulu Tangkis (UBT) ITB
Unit Basket "GANESHA" (UBG-ITB)
Unit Aktivitas Tenis Meja ITB (UATM ITB)
Tarung Drajat (Boxer)
Unit Taekwondo
Syufu Taeshukan Hent Lanah ITB
Unit Softball
Satuan Kegiatan Olah Raga (SKOR) Hoki ITB
Persatuan Sepak Bola ITB (PS ITB)
Persatuan Catur Mahasiswa ITB
Perisai Diri
Unit Panahan PASOPATI ITB
Unit Selam Nautika ITB
Unit Kendo ITB
Shorinji Kempo ITB
Unit Karate (Bandung Karate Club) cabang ITB
Bela Diri Hikmatul Iman Ranting ITB
Ganesha Bicycler
Unit Aktivitas Bridge (UAB)
Atletik Ganesha (ATLAS)
Aikido
Himpunan Mahasiswa Jurusan :
HIMABIO "NYMPHAEA" ITB (Himpunan Mahasiswa Biologi, "Nymphaea")
HIMAFI ITB (Himpunan Mahasiswa Fisika)
HIMAMIKRO "ARCHAEA" ITB (Himpunan Mahasiswa Mikrobiologi, "Archaea")
HIMASTRON ITB (Himpunan Mahasiswa Astronomi)
HIMATEK ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia)
HIMATG "TERRA" ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Geofisika)
HIMATIKA ITB (Himpunan Mahasiswa Matematika)
HME ITB (Himpunan Mahasiswa Elektroteknik)
HMF "Ars Praeparandi" ITB (Himpunan Mahasiswa Farmasi)
HMFT ITB (Himpunan Mahasiswa Fisika Teknik)
HMIF ITB (Himpunan Mahasiswa Informatika)
HMK AMISCA ITB (Himpunan Mahasiswa Kimia)
HMM ITB (Himpunan Mahasiswa Mesin)
HMME "Atmosphaira" (Himpunan Mahasiswa Meteorologi) ITB
HMO "TRITON" (Himpunan Mahasiswa Oseanografi) ITB
HMP PANGRIPTA LOKA ITB (Himpunan Mahasiswa Planologi Pangripta Loka)
HMRH ITB (Himpunan Mahasiswa Rekayasa Hayati)
HMS ITB (Himpunan Mahasiswa Sipil)
HMT ITB (Himpunan Mahasiswa Tambang)
HMTG "GEA" ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi "GEA" ITB)
HMTL ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan)
HMTM "PATRA" ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Perinyakan)
IMA-G (Ikatan Mahasiswa Arsitektur - Gunadharma)
IMG ITB (Ikatan Mahasiswa Geodesi)
IMMG ITB (Ikatan Mahasiswa Metalurgi ITB)
KMKL ITB (Keluarga Mahasiswa teknik Kelautan ITB)
KMPN ITB (Keluarga Mahasiswa Teknik Penerbangan)
KM-SBM ITB (Keluarga Mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen)
KMSR ITB (Keluarga Mahasiswa Seni Rupa)
MTI ITB (Keluarga Mahasiswa Teknik Industri)
MTM ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Material)
Alumni :
Abdullah Puteh, Mantan Gubernur Nanggroe Aceh Darrusalam
Al Aziz Abbie Roossano, pengusaha
Afrizal ssi., pengusaha
Aburizal Bakrie, Menko Kesra, pengusaha terkaya Indonesia 2007
Ahmad Idjaz, pengusaha
Al Hilal Hamdi, Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Alvin Anderson, Analis keuangan RI, Direktur Utama Exxon Indonesia
Aming, Komedian Lokal
Arifin Panigoro, Anggota DPR, Pemilik Medco Group
Azwar Anas, mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, mantan Gubernur Sumatera Barat
Armein Z R Langi, Kepala Pusat Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi ITB (PPTIK-ITB)
Bambang Harymurti, Mantan Pemimpin Redaksi TEMPO
Bambang Hidayat, Astronom Dunia
Bambang Subianto, Mantan Menteri Keuangan
Baihaki Hakim, Ex Dirut Caltex dan Pertamina
Betti Alisjahbana, CEO IBM Indonesia
Budi Rahardjo, pakar IT-Security Indonesia, kolumnis Majalah Info Linux
BJ Habibie, Presiden RI ke-3, Ahli Teknik Penerbangan
Budiono Kartohadiprodjo, Mantan Komandan Resimen Mahasiswa Mahawarman Batalyon I/ITB, Direktur Utama Gatra
Cacuk Sudarijanto, Mantan Direktur Indosat, Direktur Utama Telkom dan mantan Kepala BPPN
Ciputra, Pengusaha
Dian Angreniwati Soerarso, Direktur Bank Niaga
Djuanda Kartawidjaja, Mantan Perdana Menteri Indonesia
Eddie Widiono, Mantan Direktur Utama PLN
Erna Witoelar, Mantan Menteri Pemukiman & Prasarana Wilayah
Evita H Legowo, Kepala Dirjen Migas
Fadel Muhammad, Menteri Kelautan dan Perikanan
Fadjroel Rachman, Intelektual, CEO Pedoman Group
Fariz RM, musisi
Gatot Pujo Nugroho, Sumatera Utara periode 2011-2013, 2013-2018
Ginandjar Kartasasmita, Ketua DPD
Giri Suseno Hadihardjono, mantan Menteri Perhubungan Indonesia
Gito Rollies, penyanyi dan aktor
Hans Wospakrik, Fisikawan
Harijono Djojodihardjo, Mantan Ketua LAPAN
Harry Roesli, musisi, politisi, budayawan
Hartono Rekso Dharsono. Mantan Pangdam Siliwangi, tokoh Petisi 50
Hartarto Sastrosoenarto , Mantan Menteri Perindustrian
Hasnul Suhaimi, Direktur Utama PT XL Axiata
Hatta Rajasa, Menteri Koordinator bidang Perekonomian
Herman Darnel Ibrahim, Anggota Dewan Energi Nasional dan Mantan Direktur PLN
Herman Johannes, Mantan Menteri Pekerjaan Umum, Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada
Hilmi Panigoro, Pengusaha
Hokky Situngkir, Peneliti teori kompleksitas, Pendiri Bandung Fe Institute
Hotasi Nababan, Mantan Ketua HMS ITB, Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines
Husein Sastranegara, Perintis TNI-AU, penerbang uji
Indra Herlambang, Artis
Iping Supriana, penemu Digital Mark Reader (DMR)
Jero Wacik, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
Joko Anwar, penulis naskah film
Jusman Syafii Djamal, Mantan Direktur Utama PT DI, Menteri Perhubungan
Karen Agustiawan, Dirut Pertamina
Karlina Leksono, Astronom
Kuntoro Mangkusubroto, Ketua Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan
Kusmayanto Kadiman, Mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi
Laksamana Sukardi, Mantan Menteri Negara BUMN
Luluk Sumiarso, Deputi ESDM
Muslimin Nasution, Mantan Menteri Kehutanan dan Ketua ICMI
Nabiel Makarim, Mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup (2 semester di FIKTM ITB)
Onno W Purbo, pakar teknologi informasi dan tokoh Sumber terbuka Indonesia
Pantur Silaban, Fisikawan
Pangeran M. Noor, Mantan Menteri Pekerjaan Umum, Mantan Gubernur Kalimantan
Pater Drost, Rohaniwan, Pakar pendidikan
Prabu Revolusi, Pembawa Acara, Pembaca Berita
Pramono Anung, Mantan Ketua HMT ITB, Politikus,Sekjen PDI-P
Purnomo Yusgiantoro, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Pertahanan Republik Indonesia
Rachmat Witoelar, Mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Raden Pardede, Komisaris Bank Central Asia
R Priyono, Kepala BP Migas
Revantino, Seniman, Budayawan
Rinaldi Firmansyah, Direktur Utama PT Telkom
Riza Falepi, Anggota DPD RI 2009-2014
Rizal Ramli, Mantan Menko Perekonomian
Rozik Boedioro Soetjipto, mantan Menteri Negara Pekerjaan Umum
Said Djauharsjah Jenie, Ketua BPPT
Sakirman, petinggi Politbiro CC PKI dan kakak kandung dari Siswondo Parman (hilang)
Salahuddin Wahid, Rohaniwan, Politisi
Samaun Samadikun, Profesor, Guru Besar di Bidang (Mikro) Elektronika, Mantan Direktur PAUME Pusat Mikroelektronika
Sanyoto Sastrowardoyo, Mantan Menteri Negara Investasi, Kepala BKPM
Sarwono Kusumaatmadja, Anggota DPD, Mantan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Sedyatmo, Penemu Pondasi Cakar Ayam
Siswono Yudo Husodo, Mantan Menteri Perumahan Rakyat
Soekarno, Presiden RI pertama
Sri Bintang Pamungkas, Politisi
Sudjiwo Tedjo, Seniman, Budayawan
Suhono Harso Supangkat Staf Pengajar ITB
Syafruddin Arsjad Temenggung, Mantan Kepala BPPN
Taufik Akbar, Ahli Satelit
Tjia May On, Fisikawan
Tjokorda Raka Sukawati, Ahli Konstruksi, Penemu Teknik Sosrobahu
Tri Haryo Susilo, CEO PT Rekayasa Industri
Wimar Witoelar, Pengamat Sosial & Politik
Winardi Sutantyo, Astronom
Wiranto Arismunandar, Mantan Menteri Pendidikan & Kebudayaan
Wiratman Wangsadinata, Ahli Konstruksi
Wiyoto Wiyono, Ahli Konstruksi
Yusuf Bilyarta Mangunwijaya, rohaniwan, novelis, aktivis HAM
Yani Panigoro, Pengusaha, Pimpinan Medco Group
Zuhal, mantan Menteri Riset & Teknologi, mantan Dirut PLN.
Artikel Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/ITB
Kota terdekat:
Koordinat: 6°53'22"S 107°36'34"E
- Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 4.3 km
- Politeknik Negeri Bandung (POLBAN) 4.9 km
- Institut Teknologi Telkom 10 km
- Unjani 10 km
- Universitas Advent Indonesia 11 km
- Universitas Islam Negeri Bandung (Sunan Gunung Jati) d/h IAIN SGD 13 km
- Institut Pemerintahan Dalam Negeri 17 km
- Universitas Padjadjaran (Unpad) 18 km
- Al Zaytun 59 km
- Sekolah Tinggi Intelijen Negara 86 km
- Kebon Binatang Bandung 0.3 km
- Arena Olahraga Sabuga ITB 0.4 km
- Lebak Siliwangi (Babakan Siliwangi) 0.4 km
- Perumahan Low-Rise Taman Sari 0.7 km
- Kecamatan Coblong 1.2 km
- Kecamatan Sukajadi 2.5 km
- Kec. Cidadap 3.1 km
- Kecamatan Cicendo 3.5 km
- Kecamatan Andir 3.5 km
- Kabupaten Bandung Barat 13 km
Komentar-komentar