Pangkalan Udara Iswahyudi (Maospati)
Indonesia /
Jawa Timur /
Madiun /
Maospati /
Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Propinsi Jawa Timur
World
/ Indonesia
/ Jawa Timur
/ Madiun
/ Indonesia /
pangkalan udara militer / lanud
Tambahkan kategori
![](https://wikimapia.org/img/wm-team-userpic.png)
Pangkalan Udara Iswahyudi adalah Pangkalan Udara Militer yang terletak di kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur. Meskipun demikian, Pangkalan Udara Iswahyudi dikenal masyarakat Indonesia sebagai bandara di Madiun, karena semua aset dikelola oleh Pemerintah Kota Madiun. Lanud ini digunakan oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU). Secara nasional, ini adalah lapangan terbang paling penting bagi TNI-AU selain Lanud Halim Perdanakusumah. Nama bandara ini diambil dari salah seorang pahlawan TNI-AU, Iswahjoedi.
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Pada tahun 1940, Hindia-Belanda mulai membangun "Pangkalan Udara Maospati". Pembangunan pangkalan udara inipun tentu memerlukan berhektar-hektar tanah, sehingga diadakan pemindahan penduduk Magetan di desa-desa ini :
Desa Pabrik Ngujung, dipindah seluruhnya
Desa Setren, sebagian sawah dipindah
Desa Kleco, sebagian sawah dipindah
Desa Ronowijayan, dipindah seluruhnya
Desa Kinandang, dipindah seluruhnya
Desa Kincang Kulon, dipindah seluruhnya
Desa Pandeyan, penduduk desa di bagian selatan dipindah , dan pindah ke wilayah yang sekarang menjadi desa Bogorejo, Barat, Magetan
Desa Mranggen, penduduk desa di bagian selatan dipindah[1]
Ketika pecah perang pasifik tahun 1941, pangkalan udara ini dijadikan basis kekuatan tentara Sekutu di Pulau Jawa. Ketika Belanda menyerah kepada Jepang tahun 1942, Angkatan Laut Jepang (Kaigun Kokusho) menguasai pangkalan udara ini. Pangkalan ini juga digunakan untuk menyimpan berbagai jenis motor pesawat buatan Jepang.
Pasca kemerdekaan Indonesia, Pangkalan Udara Maospati dikuasai oleh laskar-laskar perjuangan saat itu. Berdasarkan Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Udara Nomor 564 tanggal 4 November 1960, Pangkalan Udara Maospati berubah nama menjadi Pangkalan TNI AU Iswahyudi.Dengan berkembangnya peran Lanud Iswahjudi dalam perebutan Irian Jaya, lanud ini menjadi Pangkalan Udara Utama (Lanuma). Saat ini, Pangkalan TNI AU lswahyudi merupakan Lanud tipe A.
Komandan[sunting | sunting sumber]
Saat ini Komandan Pangkalan TNI AU lswahyudi adalah Marsma TNI Donny Ermawan, M.Ds mengantikan Marsma TNI Yuyu Sutisna, SE yang pada 21 Maret 2014 mengemban amanat sebagai Kaskoopsau II di Makasar.
Opsir Udara I Prof. Dr. Abdulrahman Saleh (Komandan Pertama pada 5 Mei 1946)
Marsekal Pertama TNI Iswahjoedi (Komandan Kedua pada 29 Juli 1946)
Opsir Udara I dr. Kornel Singawinata
Marsekal Pertama TNI Hanafie Asnan (1994-1996)
Marsekal Pertama TNI Suprihadi (1996-1997)
Marsekal Pertama TNI Djoko Suyanto (1997-1999)
Marsekal Pertama TNI Faustinus Djoko Poerwoko (1999-2002)
Marsekal Pertama TNI Dradjad Rahardjo, S.Ip (2002-2003)
Marsekal Pertama TNI Imam Sufaat (2003-2006)
Marsekal Pertama TNI Dede Rusamsi (2006-2008)
Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro, S.Sos (2008-2010)
Marsekal Pertama TNI Ismono Wijayanto (2010-2011)
Marsekal Pertama TNI M. Syaugi (2011-2012)
Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna,S.E. (2012-2014)
Marsekal Pertama TNI Donny Ermawan Taufanto, M.Ds (2014-2015)
Marsekal Pertama TNI Fachri Adamy (2015-Sekarang)
Sejarah[sunting | sunting sumber]
Pada tahun 1940, Hindia-Belanda mulai membangun "Pangkalan Udara Maospati". Pembangunan pangkalan udara inipun tentu memerlukan berhektar-hektar tanah, sehingga diadakan pemindahan penduduk Magetan di desa-desa ini :
Desa Pabrik Ngujung, dipindah seluruhnya
Desa Setren, sebagian sawah dipindah
Desa Kleco, sebagian sawah dipindah
Desa Ronowijayan, dipindah seluruhnya
Desa Kinandang, dipindah seluruhnya
Desa Kincang Kulon, dipindah seluruhnya
Desa Pandeyan, penduduk desa di bagian selatan dipindah , dan pindah ke wilayah yang sekarang menjadi desa Bogorejo, Barat, Magetan
Desa Mranggen, penduduk desa di bagian selatan dipindah[1]
Ketika pecah perang pasifik tahun 1941, pangkalan udara ini dijadikan basis kekuatan tentara Sekutu di Pulau Jawa. Ketika Belanda menyerah kepada Jepang tahun 1942, Angkatan Laut Jepang (Kaigun Kokusho) menguasai pangkalan udara ini. Pangkalan ini juga digunakan untuk menyimpan berbagai jenis motor pesawat buatan Jepang.
Pasca kemerdekaan Indonesia, Pangkalan Udara Maospati dikuasai oleh laskar-laskar perjuangan saat itu. Berdasarkan Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Udara Nomor 564 tanggal 4 November 1960, Pangkalan Udara Maospati berubah nama menjadi Pangkalan TNI AU Iswahyudi.Dengan berkembangnya peran Lanud Iswahjudi dalam perebutan Irian Jaya, lanud ini menjadi Pangkalan Udara Utama (Lanuma). Saat ini, Pangkalan TNI AU lswahyudi merupakan Lanud tipe A.
Komandan[sunting | sunting sumber]
Saat ini Komandan Pangkalan TNI AU lswahyudi adalah Marsma TNI Donny Ermawan, M.Ds mengantikan Marsma TNI Yuyu Sutisna, SE yang pada 21 Maret 2014 mengemban amanat sebagai Kaskoopsau II di Makasar.
Opsir Udara I Prof. Dr. Abdulrahman Saleh (Komandan Pertama pada 5 Mei 1946)
Marsekal Pertama TNI Iswahjoedi (Komandan Kedua pada 29 Juli 1946)
Opsir Udara I dr. Kornel Singawinata
Marsekal Pertama TNI Hanafie Asnan (1994-1996)
Marsekal Pertama TNI Suprihadi (1996-1997)
Marsekal Pertama TNI Djoko Suyanto (1997-1999)
Marsekal Pertama TNI Faustinus Djoko Poerwoko (1999-2002)
Marsekal Pertama TNI Dradjad Rahardjo, S.Ip (2002-2003)
Marsekal Pertama TNI Imam Sufaat (2003-2006)
Marsekal Pertama TNI Dede Rusamsi (2006-2008)
Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro, S.Sos (2008-2010)
Marsekal Pertama TNI Ismono Wijayanto (2010-2011)
Marsekal Pertama TNI M. Syaugi (2011-2012)
Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna,S.E. (2012-2014)
Marsekal Pertama TNI Donny Ermawan Taufanto, M.Ds (2014-2015)
Marsekal Pertama TNI Fachri Adamy (2015-Sekarang)
Artikel Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Pangkalan_Udara_Iswahyudi
Kota terdekat:
Koordinat: 7°36'58"S 111°26'43"E
- Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo (SOC/WAHQ) 78 km
- Bandar Udara Internasional Achmad Yani 140 km
- Bandar Udara Abdul Rachman Saleh 143 km
- Bandar Udara Jenderal Besar Sudirman (PWL/WAHP) 226 km
- Bandar Udara Wiriadinata/Pangkalan Udara Wiriadinata (TSY/WICM) 355 km
- Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara (BDO/WICC) 436 km
- Bandar Udara Pondok Cabe (PCB/WIHP) 537 km
- Bandara Iskandar 548 km
- Lapangan Terbang Gorda 588 km
- Bandara Internasional Sultan Hasanuddin 939 km
- Maospati 1.8 km
- Ds. Setren 3.3 km
- Bendo 3.4 km
- sumuran 4.7 km
- DS. Pojok Sari 5.7 km
- Karangrejo 6.5 km
- Kec.Magetan 8.4 km
- Kec.Karas 8.6 km
- Magetan 11 km
- Ngawi 20 km