Makam Tua Belanda Peneleh (Surabaya)

Indonesia / Jawa Timur / Surabaya
 cemetery  Add category

Makam Tua Belanda Peneleh/ Paneleh
Nearby cities:
Coordinates:   7°15'12"S   112°44'27"E

Comments

  • http://masakgos.blogdetik.com/kliping/kisah-gubernur-jenderal-di-makam-peneleh/ SEJARAH MAKAM PENELEH Makam Peneleh? sekarang tentu tidak ada orang yang sudi mampir ke tempat ini kecuali tidak punya kerjaan. Bau pesing dan kumuh sudah lama menutupi eksotisme kompeks makam yang dibangun 1814 ini. Padahal tempat ini bukan sekadar kuburan para pejajah. Di lahan seluas 4,5 hektare bakal bercerita banyak tentang sejarah kelam negeri ini. Namun sesakali masuklah ke kompleks makam ini. Perhatikan setiap detail ornaman makam, sisa bangunan berlanggam gotic dan doric yang sudah langkah di negeri ini masih tersebar. Amati uniknya patung-patung berkarekter Romawi, sayang sebagian besar rusak. Silakan baca setiap prasasti dalam makam-makam ini karena kisah hidup orang yang mati biasa ditulis di prasasti dari batu marmer atau besi cor. bahkan makam seorang wakil presiden perusahaan VOC memiliki papan dari pinus India yang tetap awet. Melangkahlah lebih dalam ke bagian pinggir kompleks makam, dan temukan kuburan Gubernur Jenderal Pieter Merkus yang nyaris hilang termakan semak-semak. Padahal inilah satu-satunya pejabat tertinggi di Hindia Belanda yang dimakamkan di Peneleh, dia meninggalkan teka-teki di akhir hudupnya. merkus satu-satunya pejabat tertinggi di negeri ini yang meninggal saat menjabat, Pilihannya pindah di Surabaya saat sakit menjadi tanda tanya sampai sekarang. makam2 Pejabat ke- 47 ini lahir di Naarden, 18 Maret 1787 Dia meninggal pada 2 Agustus 1844 pada umur 57 tahun. Prasasti di atas makam Merkus yang berusia hampir 170 tahun masih jelas bisa dibaca. Presati ini bererbahasa Belanda kuno yang artinya sebagai berikut: Paduka yang mulia Pieter Merkus, komandan pasukan tempur Hindia, veteran perang Prancis, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Memimpin tanah dan laut harapan Tuhan dan lain-lain. Beliau wafat di Simpang Huis (Istana Simpang atau Grahadi) 2 Agustus 1844. Menurut salah satu ahli waris pemuka Belanda yang dimakamkan di Peneleh, Rob van de Ven Renardel, keputusan Merkus di akhir hayatnya menimbulkan teka-teki di Sejarah Belanda. Merkus, kata Rob, yang tinggal di Batavia memutuskan tinggal di Istana Bogor ketika sakit. “Namun ketika kesehatannya makin buruk dia memilih tinggal di Istana Simpang di Surabaya,” kata Rob dalam Majalah Monsun,. Majalah ini terbit di Belanda10 April 1999. Perjalanan di Batavia-Surabaya yang melelahkan hampir sepekan itu justru membuat sakitnya bertambah parah. Ada dugaan merkus ingin Istirahat sehingga memilih kota panas. “Namun pandagang lain yakin Merkus disingkirkan dari kekuasaan dan diasingkan oleh Belanda karena dianggap tidak loyal,” ujar Metselaar. Peneleh begitu memiliki bermacam macam cerita, Selain Merkus, hampir semua orang top yang mewarnai negeri ini dimakamkan di tempat ini. Pendeta pioner Ordo Yesuit di Surabaya, Martinus van den Elsen, ada di di seberang pintu masuk. Makam puluhan biarawati Jalan Ursulin (Jl Darmo) juga tersebar. Komandan perang Indochina, Neubronner van der Tuuk dan. serdadu Perang Bali 1 Juli 1846 juga terlihat makamnya. Bahkan ada pula kuburan Rambaldo, orang pertama yang menjadi penerbang di Hindia. makam arsitek Jembatan Porong, Ibrahim Simon Heels Berg, sampai makam Wakil Kepala Mahkamah Agung, PJN de Perez. Namun catatan sejarah ini bakal terhapus jika makam ini tidak segera diselamatkan dari kehancuran. “Pemkot harus aktif menyelematkan Peneleh, ini hanya soal kemauan” kata Anggota Tim Cagar Budaya, Kadaruslan. makam3 Menurutnya, pemkot bisa meminta bantuan Belanda dan yayasan para ahli waris untuk restorasi makam ini. Bahkan rencana bantuan Unesco yang sempat diceritakan pemkot empat tahun sampai sekarang tidak terdengar “Jakarta saja bisa menyelamatkan makam Belanda, Kebon Jahe Kober, menjadi Museum Taman Prasasti, Surabaya masa gak bisa,” katanya. Dia berharap Kawasan Peneleh menjadi tujuan wisata warisan budaya yang paling lengkap paska restorasi makam ini. Karena Di Peneleh memiliki Rumah kos Bung karno dan Masjid Peneleh yang bersejarah, termasuk perkampungan tuanya. Keterangan : Foto 1 : Makam Pieter Merkus 1923 Foto 2 : Gubernur Jenderal Pieter Merkus Foto 3 : Makam Pieter Merkus 2006 Ditulis oleh : Kuncarsono
This article was last modified 10 years ago