GPIB Pniel (Gereja Ayam)/Haantjes Kerk

Indonesia / Jakarta / Jalan Kyai Haji Samanhudi, 12
 church, place with historical importance, historical building
 Upload a photo

Dibangun pada tahun 1856 dengan biaya pembangunannya dikumpulkan oleh Pendeta JFG Brumund, disebut Gereja Ayam (Hantjes Kerk) karena diatas menaranya dipasang penunjuk arah angin yang berbentuk ayam jago. Sejak awal sebagian besar ummat gereja terdiri dari orang pribumi. Khotbah diadakan pada hari Minggu dalam Bahasa Melayu dan Belanda. Pada tahun 1914 bangunan gereja lama dibongkar karena sudah rusak dan dianggap tidak aman lagi untuk digunakan. Awalnya dana bagi pembangunan gereja baru sulit terkumpul, tetapi dengan sumbangan besar dari J.Dinger yang secara pribadi menjamin pinjaman dari pemerintah akhirnya gereja baru dapat dibangun dan diresmikan pada tahun 1915. Bangunan ini dirancang oleh NA. Hulswit dari biro arsitek Cuypers en Hulswit dapat menampung sekitar 2000 jemaat. Sejak tahun 1953 dinamakan Gereja Pniel. Bangunan yang mempunyai dua buah menara pada tampak mukanya ini bergaya neo-romanik dengan unsur-unsur neo-barok. Dapat dilihat dari penggunaan rose-window pada tampak depan dan louvre yang terdapat pada atap diatas ruang ibadah utama gereja.

Arsitektur : Neo Romantik dengan unsur Neo Barok.

Arsitek : NA Hulswit (Cuypers en Hulswit).

Golongan : A.

Sumber : Dinas Pariwisata Dan kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
www.gpib.org/jemaat/pniel-jakarta-pusat
Nearby cities:
Coordinates:   6°9'39"S   106°50'3"E
This article was last modified 5 years ago