Gua Maria Sendangsono

Indonesia / Yogyakarta / Jetis / Jalan Raya Muntilan-Wates
 kuil, ziarah, katolik, prayer ground / prayer hall (en)

Pada 14 Desember 1904 silam Romo Van Lith membaptis 171 warga setempat dengan air dari kedua pohon sono, termasuk Bapak Barnabas sebagai katekumen pertama. Dua puluh lima tahun kemudian tepatnya 8 Desember 1929 Sendangsono dinyatakan resmi menjadi tempat penziarahan oleh Romo J.B. Prennthaler SJ.

Patung Bunda Maria di Sendangsono dipersembahkan oleh Ratu Spanyol yang begitu susahnya diangkat beramai-ramai naik dari bawah Desa Sentolo oleh umat Kalibawang.

Pada 1945 un secara bertahap sejak tahun 1974, hanya dengan mengandalkan sumbangan umat. Budayawan dan rohaniawan, YB Mangunwijaya yang memberi sentuhan arsitektur. Konsep pembangunan kompleks Sendangsono ini bernuansa Jawa, ramah lingkungan. Bahan bangunannya memanfaatkan hasil alam. Pemuda Katolik Indonesia berkesempatan berziarah ke Lourdes, dari sana mereka membawa batu tempat penampakan Bunda Maria untuk ditanamkan di bawah kaki Bunda Maria Sendangsono sebagai reliqui sehingga Sendangsono disebut Gua Maria Lourdes Sendang Sono.

Semagung, Banjaroya, Kalibawang, Kulon Progo, D.I. Yogyakarta, Indonesia.
Kota terdekat:
Koordinat:   7°40'3"S   110°13'33"E
Artikel ini terakhir diubah 9 tahun yang lalu