Pondok Pesanteren AL-MUBARAK (Tobarakka)

Indonesia / Sulawesi Selatan / Singkang / Tobarakka
 pondok pesantren  Tambahkan kategori
 Pasang sebuah foto

Pondok Pesanteren Al-Mubarak didirikan pada tahun 1990. Di namakan al-Mubarak sesuai dengan tempatnya kelurahan Tobarakka yang bermakna Yang Diberi Berkat (berberkat) sebagai satu optimisma masyarakat Islam di Kota Siwa agar pesantren ini dapat menjadi pusat pendidikan Islam yang menaburkan keberkatan kepada semua, agar kota ini tumbuh berkembang mengikut acuan Islam seperti kota Madinah yang penuh berkah yang pernah dibangun oleh Rasulullah (saw).PP Al-Mubarak kini telah berkembang pesat dengan mengelola berbagai jenjang pendidikan formal: Taman Kanak2, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Atas serta perguruan tinggi Agama Islam (STAI-al-Mubarak). Jumlah Santri yang berdomisili lebih kurang 400 orang lelaki&perempuan. Pesantren ini sejak didirikan telah mendapat bimbingan langsung dari seorang ulama yang cukup dikenali yaitu Prof Dr H. Andi Syamsul Bahri,MA. Beliau adalah ikon masyarakat Islam di Siwa, wajo walaupun dunia akademiknya telah dibaktikan di Malaysia selama 17 tahun. Dua pondok pesanteren yang sangat berwibawah di Wajo kini yaitu Al-Mubarak Siwa dan As'adiah Singkang. Ke dua-dua pesantren inilah yang menjadi rujukan umat Islam Kabupaten Wajo dan tanah Bugis umumnya.
Kota terdekat:
Koordinat:   3°43'28"S   120°23'45"E

Komentar-komentar

  • Kota Siwa merupakan kota tertua yang pernah ada di Tanah Bugis. Di Zaman kerajaan Bugis dahulu ia pernah ditakluki oleh Kerajaan Bone dan kerajaan Luwuk secara bergantian... Namun setelah Kesultanan Wajo dipimpin oleh seorang sultan yang bijaksana dan agamis yaitu Sultan Ishaka Manggabarani di awal abad ke20 maka kota ini dan kawasan jajahannya telah dimasyhurkan sebagai bahagian yang tak terpisahkan dengan Wajo hingga ke hari ini. Masyarakat Siwa, pitumpanua termasuk masyarakat agraris yang sangat ulet bekerja dan berwiraswasta. Orang Siwa mewarisi dua watak pemberani yang dikagumkan oleh pengkaji-pengkaji moderen termasuk Barat, yaitu kelembutan orang Bone dan kejujuran orang Luwu. Itu sebabnya ada pengkaji yang memprediksi bahawa anak karung yang lima orang dari kerajaan Luwu yang pernah dikirim ke Riau untuk membantu kerajaan Riau melawan Raja Kecik (Minang) adalah berdarah orang Siwa...Kota Siwa di era sekarang ini telah membenahi diri untuk bersaing dengan ibu kota Wajo, Sengkang. Siwa pernah dijuluki serambi Melaka di zaman keemasan kerajaan Melaka tempo dulu.
  • sy sangat berterimah kasih... karna mash adanya kepedulian masyarakat terhadap adat dan istiadat masyarakat wajo
  • woow keren dech ama siwa quw bannag jadi org siwa
  • wah kampungnya nenekku itu andi kangkoeng karaeng bella, mau ki jalan" kesitu
  • saya bersyukur tinggal di siwa
Artikel ini terakhir diubah 9 tahun yang lalu