Jembatan Raja Kecik (jembatan VI)
Indonesia /
Riau Kepulauan /
Tanjung Pinang /
Jl. Trans Barelang
World
/ Indonesia
/ Riau Kepulauan
/ Tanjung Pinang
jembatan
Tambahkan kategori
Sultan Abdul Jalil Syah atau Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah I, dikenal juga dengan panggilan Raja Kecik atau Raja Kecil dari Pagaruyung, merupakan saudara dari Yang Dipertuan Pagaruyung Raja Alam Indermasyah, kemudian mendirikan Kesultanan Siak Sri Inderapura.
Pada tahun 1716, Sultan Abdul Jalil diutus oleh Sultan Indermasyah untuk mewakili dirinya dalam menyelesaikan kesepakatan dagang dengan pihak VOC, pada awalnya pihak Belanda menolaknya, namun kemudian kembali datang surat dari Yang Dipertuan Pagaruyung, yang menegaskan status dari pada Sultan Abdul Jalil tersebut.
Dalam Syair Perang Siak, Raja Kecil putra Pagaruyung, didaulat menjadi penguasa Siak atas mufakat masyarakat di Bengkalis, sekaligus melepaskan Siak dari pengaruh Johor. Berdasarkan Hikayat Siak, Raja Kecil merupakan putra dari Sultan Mahmud, Sultan Johor yang terbunuh. Dari suratnya kepada VOC, Raja Kecil dari Pagaruyung, memberitahukan bahwa ia akan menuntut balas atas peristiwa terbunuhnya Sultan Mahmud. Pada tahun 1717 Raja Kecil berhasil menguasai Kesultanan Johor sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai Sultan Johor, dengan gelar Yang Dipertuan Besar Johor, namun pada tahun 1722 karena pengkianatan beberapa bangsawan Johor, ia tersingkir dan kemudian pindah ke Siak dan menjadikan kawasan tersebut sebagai pusat pemerintahannya tahun 1723.
Pada tahun 1716, Sultan Abdul Jalil diutus oleh Sultan Indermasyah untuk mewakili dirinya dalam menyelesaikan kesepakatan dagang dengan pihak VOC, pada awalnya pihak Belanda menolaknya, namun kemudian kembali datang surat dari Yang Dipertuan Pagaruyung, yang menegaskan status dari pada Sultan Abdul Jalil tersebut.
Dalam Syair Perang Siak, Raja Kecil putra Pagaruyung, didaulat menjadi penguasa Siak atas mufakat masyarakat di Bengkalis, sekaligus melepaskan Siak dari pengaruh Johor. Berdasarkan Hikayat Siak, Raja Kecil merupakan putra dari Sultan Mahmud, Sultan Johor yang terbunuh. Dari suratnya kepada VOC, Raja Kecil dari Pagaruyung, memberitahukan bahwa ia akan menuntut balas atas peristiwa terbunuhnya Sultan Mahmud. Pada tahun 1717 Raja Kecil berhasil menguasai Kesultanan Johor sekaligus mengukuhkan dirinya sebagai Sultan Johor, dengan gelar Yang Dipertuan Besar Johor, namun pada tahun 1722 karena pengkianatan beberapa bangsawan Johor, ia tersingkir dan kemudian pindah ke Siak dan menjadikan kawasan tersebut sebagai pusat pemerintahannya tahun 1723.
Kota terdekat:
Koordinat: 0°43'8"N 104°12'42"E
- Jembatan Tuanku Tambusai (jembatan V) 8.5 km
- Jembatan Sultan Zainal Abidin (jembatan IV) 30 km
- Kota Tanjungpinang 32 km
- Jembatan Raya Dompak 34 km
- JEMBATAN BUSUNG 5 37 km
- Rencana Jembatan Batam - Bintan 38 km
- Jembatan Penghubung Tanjung Uban 44 km
- Jembatan Penghubung Utama Tg Pinang-Tg. Uban 45 km
- JEMBATAN SEI ENAM 45 km
- Jembatan Busung 1 47 km
- kebon jabon 2.7 km
- Pulau Galang 4.4 km
- Pemakaman Pengungsi Vietman 5.7 km
- SD Negeri 018 Galang 6.6 km
- Pulau Galang Baru 7.2 km
- Pelabuhan Laut Sijantung Galang 7.3 km
- Selat Tiung 12 km
- Kebun Pisang 13 km
- Danau Rempang 15 km
- Pulau Rempang 18 km