Pesantren AL-FATAH Temboro (Temboro)

Indonesia / Jawa Timur / Magetan / Temboro
 Pasang sebuah foto

Kota terdekat:
Koordinat:   7°35'20"S   111°23'18"E

Komentar-komentar

  • rumahnya saleh bin usman
  • ass....saya merindukan temboro jga semua teman disana, bgtu juga kiyai,ustd,gus ahmat,gusmahmud,gus yusuf..dri medan
  • Sudah hampir 9 thun saya meninggalkan pesantren, tpi suasa dri pesantren smpai saat ini tak bisa terlupakan... Ingin rasanya aku kembali ke tempat itu, akan tetapi semua itu belum dapat terwujud...
  • asllamualaikum w.r.b.subahannawllah pesantren temboro untung ana santrinya buya salman ustad ana tadinya mondok di situ ana bangga sekali sama ustad ana yang baik penuh kasih sayang?amin ustad ana ngajarin ana di stasiun sudimara disawil yang ana tau buya rumahnya di pamulang.kalau rumah ana di stasiun tigaraksa tanggerang bukit cikasungka .sekian asllammualaikum w.r.b.
  • ustad ana mondok di temboro 15thn.
  • ingin sekali berkunjung kesana
  • aku pengen banget ke temboro,tapi karna masalah keluarga aku yang jadi korban nya,katanya aku g' boleh ke temboro.
  • sy senang bila di temboro
  • Alhamdulillah... Allah telah tunjukan kemurahan Nya kepada keistiqomahan para pekerja da’wah untuk memudahkan anak-anaknya belajar ilmu agama. Belajar bermujahadah dilingkungan pondok sebagaimana yang dilakukan orang tua mereka dalam syi'ar islamiah dengan cara baginda Rasulullah saw, mengajarkan iman yakin agar tumbuh di hati para sahabat as. Hanya dengan 6 sifat, insya Allah akan terus berjalan untuk mendapatkal ridho Allah SWT.... amin Akan tetapi ada hal yang harus saya sampaikan disini, walaupun dengan berat hati... mengingat satu hadits sebagaimana kita mendengarnya; Katakanlah kebenaran,bahkan jika pahit.( قُلِ اْلحَقَّ وَلَوْ كَانَ مُرّ ) Subhanallah, 5 tahun silam, saya adalah seorang idealis yang sangat mencintai dunia saya. Waktu berjalan, Allah merubah segala yang nampak dalam kehidupan saya sebagai "performen" kesuksesan dunia menjadi sosok sahabat (dalam bayangan saya) dengan Suroh, siroh dan saliroh nya baginda Rasulullah saw. Dunia saya hinakan semata-mata karena Allah... Anak laki-laki saya yang akan menjadi pewaris usaha keluarga, saya relakan untuk kami wakafkan pada agama, dan dia meninggalkan sekolahnya (atas kemauannya, setelah melihat bapaknya bermujahadah dalam da'wah... Suhanallah) untuk masuk pondok tabligh Al-Fatah, Temboro. Semua Allah mudahkan.... asbab da'wah.... Tidak ada yang sulit bagi Allah!!! Pada tahun-tahun berjalan, kami kirim juga anak-anak perampuan kami ke Temboro, untuk mendapatkan suasana kehidupan sunnah baginda (bahkan masuk juga sebagai santriwati). Tidak mau ketinggalan istri dan anak bungsu saya, mereka saya carikan kontrakan sederhana untuk sekedar tinggal di lingkungan pondok Temboro... Masya Allah, kami merasa sudah bagian dari kehidupan sunnah yang sudah terbentuk di desa terpencil itu. Tidak terukur dan terhitung oleh bentuk apapun kebehagiaan yang kami rasakan. Itulah yang kami rasakan.... masih banyak lagi sesudah itu, yang tidak mungkin saya sampaikan dalam rubik ini. Hampir lima tahun, tidak terasa waktu berjalan.... Allah juga telah kembalikan muamalah saya jauh lebih baik dari sebelumnya. Hanya bermodal iman yakin.... Allah perbaiki segala sesuatunya. Tapi ya Allah... saat ini kami diuji dengan keadaan suasana ketentraman anak laki-laki kami yang sedang istiqomah menjalankan pendidikan di pondok Temboro ini... dan inipun menjadi risau saya sebagai pekerja da'wah yang sudah mempercayakan segala sesuatu pendidikan nya di pondok Temboro. Tekanan dan risau anak kami ini, bukanlah tidak beralasan... bahkan beberapa saudara muslim yang sesekali nishab bersama kami menyatakan hal yang sama.... Setelah kyai sakit-sakitan bahkan dengan Kebesaran Allah, kyai diselamatkan dari kegagalan jantung saat dioperasi ditengah seluruh karkun seluruh Indonesia berduka cita dan selalu menghadiahkan Al-Fatihah dalam ijtima malam markaz... Allahu Akbar.... Kyai ternyata disehatkan dan disembuhkan dengan kehendak Allah. (sekali lagi... segala sesuatu itu sangat mudah bagi Allah) Kepengurusan pondok dilaksanakan oleh ahli waris beliau. Dengan semangat muda seorang yang telah memiliki ilmu... anak muda ini mulai melakukan pembenahan disana-sini. Dari perbaikan fasilitas pondok, membangun mini market yang dilengkapi dengan CCTV dan barang barang yang sudah dibandrol layaknya Carefour di kota-kota besar. Penyelenggaraan hiburan semacam "Thai Boxing" di lingkungan pondok pusat, persis seperti yang pernah saya lihat dalam pertandingan tinju amatir di GOR di kota saya, yang dihadiri oleh santri dan masyarakat umum, dengan dilengkapi camera dan layar lebar, untuk memudahkan penonton yang jauh dari ring arena agar tetap bisa menonton. Wasitnya... Masya Allah.. ternyata ustad-ustad dan diantaranya maulana yang seharusnya pada waktu itu melakukan amalan-amalan yang lebih bermanfaat dari pada menonton kedholiman manusia yang mempertarungkan manusia lainnya bagaikan penjudi "sabung ayam". Belum lagi waktu-waktu ikhtilat sesama santri sangat dilarang oleh anak muda yang sudah memiliki ilmu itu. Anak muda ini selalu dalam kawalan (dalem/abdi dalem keluarga pondok... santri khidmat) yang akan mengeksekusi siapapun santri yang tidak dia sukai.... arogan sekali!!! tidak bisa tidak, santri yang tidak disukainya ini akan diamankan di suatu tempat (pernah terjadi, dibawa ke kebun binatang pondok) dan dieksekusi oleh algojo-algojonya seperti yang kita lihat dan dengar prilaku anak anak geng dikota besar... Tidak layak ana ceritakan secara detail tentang ini.... Permainan kesukaan anak muda ahli waris ini adalah keliling diatas kuda besinya.. sesekali sifat arogannya akan terlihat dengan memacunya seperti pembalap di arena... atau berlomba dengan beberapa santri pilihannya, mengadu ketangkasan diatas sepeda gunungnya... seringkali dia terlihat lupa untuk menggunakan tutup kepalanya.... Subhanallah, Apakah tanda-tanda keduniaan ini akan merubah pondok da'wah ini menjadi pondok modern.... Bagaimana dengan nasib orang tua mereka yang hidup membanting tulang demi untuk membiayai anak mereka agar bisa menjadi sosok pekerja dawah yang tangguh bagaikan para sahabat yang Rasulullah kirim ke seluruh alam. Sebagai orang tua, bisa saja kami memutuskan anak saya untuk keluar dari pondok Temboro, dan mengarahkannya untuk ambil takazah keluar 4 bulan... tapi bagaimana dengan anak-anak saudara muslim kita yang masih ketakutan dan tidak berani komentar.... sungguh musyawarah ini tidak lagi dipandang baik didalam lingkungan santri pondok pusat ini! Ya Allah, jangan azab Engkau turunkan di lingkungan santri yang tidak berdosa ini.... Saudara ku bantulah mereka dengan do’a. Kesempatan pertemuan wali santri, adalah kesempatan baik untuk kita su’bah kepada kyai... dan menyampaikan keluhan ini.
  • APA SEBENARXA BAROKAH PONDOK ITU ?
  • apakah usia 30th seperti saya masih boleh belajar di pesantren ini? kira2 biayanya berapa? saya ingin sekali belajar agama di sini.
  • ingat..... niat mondok.....untuk mengaji n menghilangkan kebodohan...(dauh K.H.R. AS'AD SYAMSUL ARIFIN)
  • Saya pernah belajar sebentar disana,dan sekarang ingin kesana lagi :( Menyesal dulu tidak sampai tamat
  • bisa minta alamat lengkap dan email pesantren Al Fatah Temboro ?
  • boleh , orang berusia 60an juga ada yg mondok... biaya tergantung paket kira2 300-an per bulan saya mantan santri
  • Lihat semua komentar
  •  10 km
  •  12 km
  •  54 km
  •  56 km
  •  67 km
  •  74 km
  •  89 km
  •  113 km
  •  113 km
  •  127 km
Artikel ini terakhir diubah 13 tahun yang lalu