Dusun Tonyok

Indonesia / Sumatera Barat / Padang Pariaman /
 dukuh / dusun  Tambahkan kategori
 Pasang sebuah foto

TONYOK, Menunggu sentuhan.....
by Ibrahim Sikumbang

Tonyok termasuk salah satu dusun di Jorong Guguak Kanagarian Lurah Ampalu, Kecamatan Tujuah Koto Kabupaten Padang Pariaman. Dusun ini terletak lebih kurang 5 km sebelah Timur Laut Barangan, 4 km sebelah Barat Laut Ampalu atau 15 km sebelah Utara Pariaman. Terletak di daerah perbukitan dengan lembah yang hijau. Dialiri sebuah anak sungai yang jernih yang di kiri kanannya terdapat petak-petak sawah yang membentuk teras membentang di kaki bukit yang landai. Ditumbuhi pepohonan yang rimbun, menyuguhkan pemandangan yang indah dan damai. Kedamaian terasa lebih mempesona ketika disertai suara semelir angin di pepohonan, gemercik air mengalir di anak sungai, suara canda pedesaan yang khas, kicauan burung, lenguhan sapi dan kokok ayam jantan.

Dihuni oleh lebih kurang 250 orang atau 50 KK. Mayoritas berkerja sebagai petani dan sebagian kecil menjadi pedagang. Bertani secara subsistem atau pedagang kecil membuat ekonomi mereka tergolong lemah.Generasi muda Dusun Tonyok mulai menikmati pendidikan cukup baik, sebagian besar tamat SLTP, SLTA dan beberapa orang diantaranyal sudah berhasil menyelesaikan jenjang sarjana di beberapa Universitas Negeri dan PTS. Dengan bekal pendidikan, keterampilan dan kemauan yang keras serta jaringan kekeluargaan dan pertemanan anak dusun Tonyok sebagian besar mengadu peruntungan di perantauan. Konsentrasi perantauan mereka adalah Kota Padang, Riau, Batam, Medan, Jambi, Jakarta dan Bandung. Pekerjaan mereka umumnya sebagai pedagang dan sebagian kecil sabagai karyawan swasta. Diperkirakan 1000 orang anak dusun Tonyok hidup di perantauan atau empat kali lipat dari warga yang menetap di Dusun Tonyok sendiri. Sebagai pedagang mereka memulai usaha dari nol dan sebagian besar masih tergolong pedagang kecil. Diantaranya mulai memiliki usaha dan karir yang yang cukup baik walaupun belum bisa diandalkan kontribusinya secara finansial dalam membangun dusun mereka.

Hasil tani mereka adalah beras, kelapa, pisang dan sayur-mayur ditambah hasil ternak berupa telur dan daging. Tiga puluh tahun yang lalu hasil tani mereka dipasarkan ke Pasar Ampalu dan Pasar Sungai Sariak. Kehidupan perekonomian mereka saat itu terasa lebih bergairah dan dinamis karena didukung oleh produktivitas yang tinggi serta harga yang layak. Namun saat ini produktivitas kelapa dan pisang semakin menurun, akibatnya komoditi andalan mereka hanya beras yang sebenarnya hanya cukup untuk konsumsi mereka sendiri. Sejalan dengan semakin lesunya transaksi ekonomi di pasar-pasar tradisional termasuk Pasar Ampalu dan Pasar Sungai Sariak maka saat ini hasil tani mereka dijual langsung ke Pariaman dan Padang melalui pedagang-pedagang setempat. Disebabkan infrastruktur jalan yang kurang memadai harga komoditi mereka jadi lebih rendah. Terutama bila musim hujan, jalan desa yang sampai saat ini belum diaspal sulit dilewati kendaraan. Anehnya jalan yang belum diaspal tersebut hanya jalan yang melintasi dusun Tonyok saja.

Warga setempat sangat mengeluhkan kondisi jalan yang menjadi urat nadi perekonomian mereka. Akibat ekonomi yang lemah dan merasa 'kurang pintar' mereka tidak percaya diri memperjuangkan aspirasi mereka dalam rapat-rapat di tingkat Jorong Guguak apalagi tingkat kenagarian Lurah Ampalu.Selain itu mereka juga terkesan kurang cekatan dalam menjalin komunikasi dan bargaining politik di tingkat jorong dan kanagarian dalam memperebutkan alokasi anggaran yang menjadi otoritas nagari. Akibatnya jalan yang melintasi Dusun Tonyok yang panjangnya kurang lebih 3 km tidak kunjung diperbaiki. Padahal jalan sebelum dan sesudahnya sudah diaspal. Begitu juga dengan infrastruktur lainnya. Padahal dusun-dusun sekitar infrastrukturnya sudah jauh lebih baik. Diperlukan perhatian khusus dan goodwill dari tokoh-tokoh masyarakat, wali korong dan wali nagari. Mereka merasa dianaktirikan......

Untuk memperbaiki taraf hidup warga Dusun Tonyok perlu perbaikan disektor pertanian. Dusun Tonyok dilewati anak sungai Batang Baleri yang sangat kecil. Anak sungai dibendung dengan teknologi sederhana dan dialirkan melalui 3 'tali banda' (irigasi). Jika sawah dikerjakan serentak sistem irigasi 3 'tali banda' ini tampaknya tidak mampu mengairi sawah yang ada.Jika musim hujan bendungan-bendungan roboh diterjang banjir, menyebabkan sawah tidak bisa diolah atau pertumbuhan padi terganggu. Banjir juga menggerus dan merusak sawah yang ada di pinggir anak sungai. Oleh sebab itu bila produktivitas sawah ingin ditingkatkan perlu perbaikan sistem irigasi dan panataan pinggir anak sungai selain perbaikan bibit, teknologi dan pengelolaan melalui penyuluhan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah produktivitas kelapa dan pisang, yang dulu menjadi sember uang mereka. Saat ini produktivitasnya tinggal 20% dibanding 30 tahun yang lalu. Hal ini disebabkan tidak berjalannya regenerasi pohon kelapa. Sedangkan pohon pisang rentan terserang hama. Oleh sebab itu perlu difikirkan regenerasi pohon kelapa atau alih komoditi yang lebih sesuai dan prospektif secara ekonomi. Tentu perlu pertimbangan yang mendalam dan dukungan dari pemerintah daerah.

Terakhir, TONYOK dusunku yang indah, Dusun yang melahirkanku, membesarkanku, membentuk karakterku. Tempat aku pergi ke sekolah dengan bertelanjang kaki dengan pakaian seadanya, menyeberangi sungai melintasi pohon-pohon bambu dan putri malu. Malam hari tidur di surau, belajar mengaji, petatah-petitih dan main silat serta randai. Tak pernah kulupakan. Dusunku yang indah, bagaikan gadis manis mungil mendambakan sentuhan lembut seorang kekasih....... I have goodwill for you. One day, I will to do.....Insya Allah.
Kota terdekat:
Koordinat:   -0°33'20"N   100°10'36"E

Komentar-komentar

  • Kampuang yang indah dan sajuak dipandang
Artikel ini terakhir diubah 11 tahun yang lalu