Feeding Ground Sadengan
Indonesia /
Jawa Timur /
Muncar /
World
/ Indonesia
/ Jawa Timur
/ Muncar
Feeding ground adalah grazing area sekaligus game refuge jenis-jenis satwa dominan; Banteng (Bos javanicus), Rusa (Cervus timorensis), Kijang (Muntiacus muntjak), Babi Hutan (sus scrofa), dan Merak (Pavo muticus).
Nurhara, dkk. (2008), menyebutkan bahwa dari hasil survey lokasi dengan metode spasial diketahui bahwa luas areal feeding ground ± 84,220 Ha. Bentang lahan Sadengan memanjang dari barat ke timur, berdekatan dengan kawasan hutan produksi sampai dengan lembah di sekitar Goa Basori.
Terdapat tiga mata air dan sungai utama yang membelah Sadengan serta membentuk simpul sungai sebelum ke muara; sunglon Ombo. Tiga sungai tersebut mengalir sepanjang tahun namun tidak terdistribusi merata. Pada titik-titik tertentu air hilang-timbul disebabkan oleh daerah aliran sungai (DAS) bersifat obsortif; bentang karts. Debit sungai antara 1,3 - 5,0 l/s.
Tutupan lahan Sadengan terdiri dari beberapa jenis vegetasi : Kerinyu Euphatorium odoratum; 55,02%, Bungur Lagerstroemia speciosa; 6,57%, Johar Cassia siamea; 18,86%, Enceng-enceng Cassia tora; 1,99%. Sementara itu rumput segar tersisa 0,77% dan kering 16,66%. Sonokeling Dalbergia latifolia, Gebang Corrypha utans, bamboo Bambussa spp, Tembelekan Lantana camara; terdispersi tidak merata.
Sebagai salah satu site pengelolaan habitat Banteng, Sadengan dikelola dengan sistem blok. Blok pengelolaan terbagi menjadi enam; A1,A2,A3,B1,B2 dan B3. Pembagian blok bertujuan untuk memudahkan upaya pengendalian tumbuhan invasif yaitu Kerinyu (Lantana camara)dan Enceng-enceng (Cassia tora). Kedua jenis herba tersebut pernah menginvasi Sadengan dengan dampak hampir tertutupnya 95% rumput yang tumbuh, pada tahun 2003.
Updated by Diazwonglas, Feb 2010
Data and info's by Banda Nurhara
Nurhara, dkk. (2008), menyebutkan bahwa dari hasil survey lokasi dengan metode spasial diketahui bahwa luas areal feeding ground ± 84,220 Ha. Bentang lahan Sadengan memanjang dari barat ke timur, berdekatan dengan kawasan hutan produksi sampai dengan lembah di sekitar Goa Basori.
Terdapat tiga mata air dan sungai utama yang membelah Sadengan serta membentuk simpul sungai sebelum ke muara; sunglon Ombo. Tiga sungai tersebut mengalir sepanjang tahun namun tidak terdistribusi merata. Pada titik-titik tertentu air hilang-timbul disebabkan oleh daerah aliran sungai (DAS) bersifat obsortif; bentang karts. Debit sungai antara 1,3 - 5,0 l/s.
Tutupan lahan Sadengan terdiri dari beberapa jenis vegetasi : Kerinyu Euphatorium odoratum; 55,02%, Bungur Lagerstroemia speciosa; 6,57%, Johar Cassia siamea; 18,86%, Enceng-enceng Cassia tora; 1,99%. Sementara itu rumput segar tersisa 0,77% dan kering 16,66%. Sonokeling Dalbergia latifolia, Gebang Corrypha utans, bamboo Bambussa spp, Tembelekan Lantana camara; terdispersi tidak merata.
Sebagai salah satu site pengelolaan habitat Banteng, Sadengan dikelola dengan sistem blok. Blok pengelolaan terbagi menjadi enam; A1,A2,A3,B1,B2 dan B3. Pembagian blok bertujuan untuk memudahkan upaya pengendalian tumbuhan invasif yaitu Kerinyu (Lantana camara)dan Enceng-enceng (Cassia tora). Kedua jenis herba tersebut pernah menginvasi Sadengan dengan dampak hampir tertutupnya 95% rumput yang tumbuh, pada tahun 2003.
Updated by Diazwonglas, Feb 2010
Data and info's by Banda Nurhara
Nearby cities:
Coordinates: 8°39'15"S 114°22'39"E
- Pantai Plengkung ( G-Land ) 4.8 km
- Teluk Muncar 14 km
- White Sand Beach - APNP 14 km
- Tegaldlimo 15 km
- Bedul, Banyuwangi 16 km
- Desa Kedung Sumur 18 km
- kampoenk Tegalpare city 19 km
- PONDOK PESANTREN MANBAUL ULUM (PENDIRI KH. ASKANDAR) 20 km
- KONSERVASI KAYU AKING, KAB. BANYUWANGI 22 km
- rumping plampang rejo 22 km
- Perpat Region 7.6 km
- Grajagan Bay 8.7 km
- Banyubiru Bay 8.8 km
- Alas Purwo National Park 12 km
- Ikan Cape 16 km
- Pangpang Bay 18 km
- Tanjung Sembulungan 21 km
- KECAMATAN CLURING 30 km
- Jembrana Regency 51 km
- Bali 80 km