Wisata Kuliner Payung kota Batu (Kota Batu)

Indonesia / Jawa Timur / Batu / Kota Batu
 kafe, tak terlihat
 Pasang sebuah foto

Payung adalah tempat berkumpulnya warung tenda permanen yang terletak di sepanjang jalan Kota Batu bagian atas hingga mendekati Pujon, beberapa puluh meter sebelum memasuki patung sapi desa Sebaluh. Lokasinya berjejer tepat dibibir jurang sepanjang jalan. Warung-warungnya kebanyakan hanya buka pada malam sampai menjelang pagi hari namun beberapa juga buka pada siang hari. Dari sini tampak pemandangan kota Batu dari arah yang lebih tinggi, tampak indah dan spektakuler apalagi di malam hari dengan kerlap-kerlip lampunya yang bertebaran. Jalan menuju Payung dari arah Batu cukup menanjak dan meliuk-liuk, berjarak sekitar 6 km dari pusat kota dan bisa ditempuh hanya dalam waktu 15 menit. Hampir semua warung terbuat dari bambu yang berbentuk rumah panggung sehingga pengunjung akan merasa melayang diatas jurang. Dibawah jurang terlihat lebatnya hutan pinus, sawah yang menghijau, vila-vila dan perkampungan penduduk.

Asal nama Payung, dahulu terdapat sebuah tempat yang atapnya berbentuk payung yang dinamakan payung pandang yang dimaksud dengan payung pandang adalah apabila berada dibawah bentuk berupa payung tersebut, maka akan dapat memandangi daerah Songgoriti, Batu dan sekitarnya. Sejarah terbentuknya Payung dimulai pada tahun 1970, beberapa orang menjual jagung dari pagi sampai sore. Saat itu belum terdapat kios dan warung. Lalu pada tahun 1981 terdapat beberapa penjual yang memiliki kios, sementara pedagang yang lain menggunakan tenda. Sekarang sudah ada puluhan warung yang tersebar dalam tiga lokasi Payung Satu, Dua dan Tiga. Kini Payung telah menjadi salah satu tujuan wisata kuliner di kabupaten Malang, walaupun sebenarnya yang dijual bukanlah makanannya tapi lebih ke arah suasananya. Payung menjadi pilihan terbaik bagi muda-mudi yang ingin nokrong sepanjang malam dengan teman-teman ataupun bersama kekasih hati.
Menu-menu yang dijual di kompleks warung tenda ini rata-rata hampir sama. Kebanyakan adalah jagung bakar, roti bakar, bakso dan aneka gorengan. Minuman andalannya adalah STMJ (susu telor madu jahe) dengan susu segar asli dari desa Sebaluh, kopi tubruk dan sari jahe murni. Banyak juga warung yang menjual nasi goreng, ikan bakar, ayam dan tempe penyet. Mengingat sebagian besar pemilik warung adalah penduduk Pujon dimana kebanyakan mereka adalah peternak sapi perah, tak heran jika susu segar yang ditawarkan di Payung benar-beanr fresh from the oven.
Kota terdekat:
Koordinat:   7°51'48"S   112°29'18"E

Komentar-komentar

  • Keren nih tuk refreshing... apalagi deket juga dg air terjun cuban rondo
  • Culinary Batu Umbrella Umbrella is the gathering place of permanent stalls located tent Stone Town along the top to near Pujon, several hundred feet before entering the village cow statue Sebaluh. Its location right dibibir lined ravine along the road. Stall- mostly stall only open at night until the early morning but some are also open at noon. From here seemed views Stone town from the direction of a higher, looks beautiful and spectacular especially at night with twinkling lights that dot. The road to Batu Umbrella from enough uphill direction and meandering, is approximately 6 km from the city center and can be reached only in 15 minutes. Nearly all the stalls made of bamboo-shaped house on stilts so that visitors will feel hovering above the abyss. Under the abyss looks thick pine forest, the verdant rice fields, the villas and township residents. Originally Umbrella name, first there is a place that shaped roof umbrella of the so-called umbrella of view is the umbrella of view is if they are under the umbrella of the form, it will be looking at areas Songgoriti, Stone and surrounding areas. The history of the formation of Umbrella begins in 1970, few people sell corn from morning until evening. At that time, there are no kiosks and stall. Then in 1981 there are some sellers who have kiosks, while other traders who use tents. It is now there are dozens of stalls are scattered in three locations Umbrella One, Two and Three. Umbrella Today has been one of the culinary tourism destination Malang district, even though the food is not sold but more toward the atmosphere. Umbrellas be the best choice for young people who want nokrong all night with friends or together sweetheart. Menus are sold in the shop this tent complex on average almost same. Most are roasted corn, toast, meatballs and various fried. Beverage flagship is STMJ (milk eggs, honey and ginger) with original fresh milk from the village Sebaluh, black coffee and pure ginger juice. There are also many stalls which sell fried rice, grilled fish, chicken and tempeh penyet. Considering most of the stall owner is a resident Pujon where most of them are dairy farmers, would not be surprised if fresh milk that was offered at Umbrella beanr fresh from the oven.
  • Wisata payung batu malang is amazing.q ingin menghabiskan malam bersamamu Is here with my ariez boys
  • Rekomendasi wisata kuliner yang unik di kota Batu Malang : • Steak & Sate Kelinci • Jagung & Pisang Bakar • Aneka sambal & masakan tradisional khas Jawa lainnya. Rasanya extra kuat, tapi harganya relatif murah. Suasananya santai & romantis, cocok untuk nongkrong atau sekedar refreshing bersama keluarga. Berlokasi tepat diantara Jatim Park & Museum Angkut. Warung Khas Batu Jalan Sultan Agung 29, Batu, Jawa Timur 65314 (Jatim Park 1 - Museum Angkut) Tel / Fax : +62 341 592955 HP/SMS/Whatsapp: +6285707585899 BBM : 7D8DEB8C www.TheBatuVillas.com/WarungKhasBatu www.Facebook.com/WarungKhasBatu NB : blogger / pengulas / reviewer / tour guide kami undang test food GRATIS !
Artikel ini terakhir diubah 4 tahun yang lalu