Anjungan Provinsi Nusa Tenggara Timur (DKI Jakarta)

Indonesia / Jawa Barat / Cileungsi / DKI Jakarta / Jl. TMII, Cipayung-Jakarta Timur
 museum, pavilyun

Singgah di Anjungan Nusa Tenggara Timur (NTT) pengunjung akan menyaksikan bermacam-macam rumah adat yang memamerkan benda-benda hasil budaya masyarakatnya. Bangunan paling besar berupa rumah adat Ende-Flores yang dipermodern. Rumah aslinya berbentuk panggung, beratap alang-alang, dan dindingnya dari pelepah daun siwalan atau tal. Di dalam ruangan rumah adat ini dipamerkan bermacam-macam pakaian pengantin, kerajinan tempurung kelapa, serta alat musik tradisional, seperti heo, jungga, aukululu, dan sasando yang terbuat dari daun siwalan.

Terdapat dua bangunan mengapit rumah adat Ende. Di sebelah barat berupa rumah adat Rote (uma tua) dari Kabupaten Rotendao, di dalamnya dipamerkan pakaian adat dan sasando yang sudah lebih modern; sedangkan bangunan di sebelah timur berupa rumah adat Alor, di dalamnya dipamerkan pakaian upacara adat suku raja dan beraneka macam selendang.

Di depan rumah adat Ende terdapat bangunan rumah adat yang mewakili Kabupaten Sumba; di Sumba Timur disebut uma mbatangu, sedang orang Sumba Barat menyebut uma kalada. Bangunan ini diresmikan Gubernur NTT Piet Alexander Tallo, S.H. pada tanggal 26 Nopember 2005. Bangunannya berlantai dua. Lantai satu untuk kantor, sedang lantai dua sebagai ruang pameran yang mengetengahkan berbagai pakaian adat motif patola, kerajinan anyaman tempat sirih dari pohon gewang, dan tanduk kerbau yang disusun. Terdapat juga alat musik tambur, terbuat dari potongan kayu yang disusun dan diikat dengan rotan, di bagian atasnya menggunakan kulit kerbau lengkap dengan alat pemukul dari batang kayu.

Selain bangunan tersebut juga terdapat bangunan lumbung (lopo), yakni rumah untuk menyimpan hasil panen padi, jagung, dan ubi-ubian. Lopo terdapat di Kabupaten Timor Tengah Utara; aslinya berbentuk panggung, bertiang empat, tidak berdinding, dan atap berbentuk setengah bulat. Di tiang atas diberi papan bulat berbentuk roda yang berfungsi sebagai penghalang tikus masuk. Bagian atas lopo digunakan untuk menyimpan hasil panen, sedangkan di bawahnya sebagai tempat menerima tamu, tempat membicarakan masalah adat, untuk kegiatan sehari-hari seperti menenun dan lain-lain. Di Anjungan NTT, lopo digunakan untuk tempat istirahat pengunjung.

Halaman rumah-rumah adat ditanami pohon tal, tanaman khas daerah NTT, guna menggambarkan kondisi lingkungan fisik, flora, dan fauna agar mendekati keadaan sebenarnya. Adapun untuk melukiskan kekhasan faunanya dibuat patung kuda Sumba dan Komodo, sisa binatang purba yang hanya ditemukan di Pulau Komodo, ditempatkan di gerbang masuk anjungan.

Anjungan NTT pernah menerima kunjungan istri Perdana Menteri Jepang, Ny. Mie Fukuda, yang pada kesempatan tersebut berkenan melakukan penanaman pohon beringin sebagai lambang persahabatan kedua negara.
Kota terdekat:
Koordinat:   6°18'11"S   106°53'55"E
Artikel ini terakhir diubah 6 tahun yang lalu