Tegalsari, Garung, Wonosobo

Indonesia / Jawa Tengah / Wonosobo / Jl. Raya Dieng Km 7, naik ojek ke arah barat kurang lebih 2 Km, No. 16, Rt.01/01
 invisible  Add category
 Upload a photo

TEGALSARI, DESAKU TERCINTA


Desa Tegalsari, merupakan desa terluas di Kecamatan Garung. Desa ini memiliki keunikan budaya dan tradisi seperti budaya di tanah jawa lainya. Fasilitas pendidikan di Desa Tegalsari antara lain; MI ma'arif Tegalsari, SDN 1 Tegalsari, SMP N 2 Garung, dan Madrasah Diniyah Lainya. Bentang alam yang ada antara lain; dua buah penganguman (Pemandian Air Hangat, Hot Water), bukit sarangan, dll yang cocok untuk camping dan kegiatan lapangan lainya. Masyarakat desa tegalsari mayoritas beragama Islam, pada tahun ini desa ini dipimpin oleh Sdr. Miftah, SE sebagai umara dan KH. Toha Abdurrahman sebagai ulama.
Kasus unik di desa ini hingga saat ini adalah terpecahnya kepemimpinan masjid/Ulama menjadi dua kubu, yakni Kubu At-taqwa (majid Lor) yang dipimpin oleh alm. Muslih, dan dan kubu mashudi (Masjid Kidul) dengan tokoh antara lain; KH. Mashudi, Muslim, Nandir, Alm. Mahfud dll. Sedangkan beberapa kyai lainya yang semula di masjid kidul kini peindah ke masjid lor antara lain K.H Tohyani dan K.H Muhyasin.
Masyarakat desa tegalsari mayoritas bercocok tanam atau bertani. masyarakat desa tegalsari masih sangat menghargai kaum terdidik dan pelajar, sehingga pelajar sangat diagungkan di desa ini. hal yang menurut hemat penulis sangat positif, adlah bagaimana mengembangkan masyarakat desa ini menjadi masyarakat yang berperilaku jujur, adil dan makmur sehingga terwujud sebuah desa yang sejahtera dan berperikepabadian luhur.
Menurut hemat penulis (munir) desa tegalsari sebainya menyatu kembali, dan mungkin pesan dari penulis kepada semua warga desa tegalsari untuk kembali bersatu;
1. Kembalilah untuk bersatu, karena bersatu merupakan kunci keberhasilan dakwah umat, dan sebaiknya masjid yang digunakan Masjid AT-TAQWA, Sedangkan masjid Kidul dijadikan pusat kegiatan belajar mengajar semua warga desa tegalsari. Ustadz ngaji di di desa dikumpulkan semua untuk disatukan guna mengajar di satu pusat lembaga keagamaan yakni masjid kidul.
2. Persatuan masyarakat desa tegalsari, harus diawali dengan sikap ngalah dan tepa selira dari semua masyarakat. Terutama para kyai, para kyai harus urun rembug berkumpul bersama guna membicarakan masalah kepemimpinan umat. Yang menjadi utama dalam hal ini adalah komunikasi.
3. Ketiga para ustadz harus menyadari, bahwa membingbing umat menuju kesejahteraan lebih utama. Sehingga kepemimpinan bukanlah hal yang cukup penting, yang penting adalah umat idlam khususnya warga desa tegalsari dapat bersatu padu membangun desanya sehingga masyarakatnya cerdas,adil, makmur, dan sejahtera.
Beberapa tokoh masyarakat yang terkenal antara lain; KH. Toha Abdurrahman, KH. Masjudi, KH. Muhyasin, Kyai Zaenal Abidin dll. Tokoh Mudanya antara lain; Khufi, Paryono, Mas Nanang, Umam, Saep, Wahyusin, dll.

Puisi tuk desaku
Kelam itu menymbutku
Sunyi sepi, hanya dzikir yang tersembunyi
Ku tatap subuh desaku
Begitu indah
Begitu Agung kuasamu

Aku sujud dan mengabdi kepadamu
Ku berjanji akan ku bangun desa ini
Melalui jalan, memfasilitasi
Janji itu tersembunyi

Kini aku menitih lirih
Mendaki sebuah puncak yang bagi sebagian orang dianggap susah
Aku tak menganggapnya susah
Karena ku percaya tuhan membantuku

Kau hadir kan dihadapanku
Sejuta bait dan lagu bernyanyi mengiringi langkah kakiku
Aku tersembunyi
KEmbali mehhayati
Berdiam diri
Menuntut ilmu
Mengabdi untuk negeri
Aku berbangga hati tuhan

Tuntun aku mencapai itu semua
Sebagai bagain dari ihtiarku membantu desaku
Sebagai bukti bahwa ku peduli pada kemjuan mereka

Lantarkan aku menjadi wasilahmu
Untuk membantu mereka ikut mengeyam pendidikan
belajar dan bersungguh-sunggu mengabdi pada Mu

Berjuanga dik kelasku
Berjuang madrasahku
berjuang organisasiku
Kita hidupi desa kita
Dengan lagu indah nan merdu

Bukan lagu peta apalagi dusta
(munir, 2008)
Nearby cities:
Coordinates:   7°18'4"S   109°54'14"E
  •  55 km
  •  60 km
  •  65 km
  •  94 km
  •  96 km
  •  98 km
  •  108 km
  •  110 km
  •  120 km
  •  122 km
This article was last modified 5 years ago