Area Monumen dan Museum Kapal Selam (Monkasel) (Surabaya)
Indonesia /
Jawa Timur /
Surabaya /
Jalan Pemuda
World
/ Indonesia
/ Jawa Timur
/ Surabaya
World / Indonesia / Jawa Timur
museum, interesting place
Monumen Kapal Selam or Sub Marine Ship Monument "PASOPATI"
SUBMARINE MONUMENT SURABAYA
(SS type whiskey class submarine built in Vladivostok Russia in 1952)
Monkasel, the original KRI Pasopati 410 submarine next to the Surabaya Plaza shopping center. It is 76.6 meters long and 6.3 meters wide. It was moved from Ujung to this location on July 1st, 1995, after the museum was officially opened by Arief Kushariadi, the Naval Commander of the Republic of Indonesia on June 27, 1998.
KRI. Pasopati with 410 side number belongs to SS type whiskey class built in Vladivostok Russia in 1952. It has been with Indonesia Navy since 29 January 1962 and carried out duties to destroy enemy line, to be surveillance and acts as silent raids. KRI Pasopati bought actively for independence and national supremacy in the past. It was the front line during Trikora Operation, gave psychological pressure so that west Irian could be gain back and other important operation.
The following month, on July 5, 1998, it was opened to the public as a marine tourist destination. Boats and a diorama also complete the monument, which also functions as a museum. The visitors who want to travel by boat along the Kalimas River to view the monument can launch from ‘"Prestasi Park" behind the Grahadi Governor Mansion.
Monkasel is equipped with a multimedia building which presents a program in recognition of the Indonesian Navy. Monkasel is open from Monday through Friday from 08.30-22.00 WIB. To receive more information please contact 031-5490410. The following facilities are provided: parking, a canteen, a stage, and an amusement area for children. It is easily reached by public transportation.
Monumen Kapal Selam, atau disingkat Monkasel, adalah sebuah museum kapal selam yang terdapat di Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya. Terletak di pusat kota, monumen ini sebenarnya merupakan kapal selam KRI Pasopati 410, salah satu armada Angkatan Laut Republik Indonesia buatan Uni Soviet tahun 1952. Kapal selam ini pernah dilibatkan dalam Pertempuran Laut Aru untuk membebaskan Irian Barat dari pendudukan Belanda.
Kapal Selam ini kemudian dibawa ke darat dan dijadikan monumen untuk memperingati keberanian pahlawan Indonesia. Monumen ini berada di Jalan Pemuda, tepat di sebelah Plasa Surabaya. Selain itu di tempat ini juga terdapat sebuah pemutaran film, dimana di tampilkan proses peperangan yang terjadi di Laut Aru. Jika anda ingin mengunjungi tempat wisata ini anda juga akan ditemani oleh seorang pemandu lokal yang terdapat di sana
Ada cerita unik dibalik hadirnya monumen Kapal Selam ini. Pada suatu malam Pak Drajat Budiyanto yang merupakan mantan KKM KRI Pasopati 410 (buatan Rusia) ini dan juga mantan KKM KRI Cakra 401 (buatan Jerman Barat), bermimpi diperintahkan oleh KSAL pada waktu itu untuk membawa kapal selam ini melayari Kali Mas. Ternyata mimpi itu menjadi kenyataan. Beliau ditugaskan untuk memajang kapal selam di samping Surabaya Plaza. Caranya dengan memotong kapal selam ini menjadi beberapa bagian, kemudian diangkut ke darat, dan dirangkai dan disambung kembali menjadi kapal selam yang utuh.
SUBMARINE MONUMENT SURABAYA
(SS type whiskey class submarine built in Vladivostok Russia in 1952)
Monkasel, the original KRI Pasopati 410 submarine next to the Surabaya Plaza shopping center. It is 76.6 meters long and 6.3 meters wide. It was moved from Ujung to this location on July 1st, 1995, after the museum was officially opened by Arief Kushariadi, the Naval Commander of the Republic of Indonesia on June 27, 1998.
KRI. Pasopati with 410 side number belongs to SS type whiskey class built in Vladivostok Russia in 1952. It has been with Indonesia Navy since 29 January 1962 and carried out duties to destroy enemy line, to be surveillance and acts as silent raids. KRI Pasopati bought actively for independence and national supremacy in the past. It was the front line during Trikora Operation, gave psychological pressure so that west Irian could be gain back and other important operation.
The following month, on July 5, 1998, it was opened to the public as a marine tourist destination. Boats and a diorama also complete the monument, which also functions as a museum. The visitors who want to travel by boat along the Kalimas River to view the monument can launch from ‘"Prestasi Park" behind the Grahadi Governor Mansion.
Monkasel is equipped with a multimedia building which presents a program in recognition of the Indonesian Navy. Monkasel is open from Monday through Friday from 08.30-22.00 WIB. To receive more information please contact 031-5490410. The following facilities are provided: parking, a canteen, a stage, and an amusement area for children. It is easily reached by public transportation.
Monumen Kapal Selam, atau disingkat Monkasel, adalah sebuah museum kapal selam yang terdapat di Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya. Terletak di pusat kota, monumen ini sebenarnya merupakan kapal selam KRI Pasopati 410, salah satu armada Angkatan Laut Republik Indonesia buatan Uni Soviet tahun 1952. Kapal selam ini pernah dilibatkan dalam Pertempuran Laut Aru untuk membebaskan Irian Barat dari pendudukan Belanda.
Kapal Selam ini kemudian dibawa ke darat dan dijadikan monumen untuk memperingati keberanian pahlawan Indonesia. Monumen ini berada di Jalan Pemuda, tepat di sebelah Plasa Surabaya. Selain itu di tempat ini juga terdapat sebuah pemutaran film, dimana di tampilkan proses peperangan yang terjadi di Laut Aru. Jika anda ingin mengunjungi tempat wisata ini anda juga akan ditemani oleh seorang pemandu lokal yang terdapat di sana
Ada cerita unik dibalik hadirnya monumen Kapal Selam ini. Pada suatu malam Pak Drajat Budiyanto yang merupakan mantan KKM KRI Pasopati 410 (buatan Rusia) ini dan juga mantan KKM KRI Cakra 401 (buatan Jerman Barat), bermimpi diperintahkan oleh KSAL pada waktu itu untuk membawa kapal selam ini melayari Kali Mas. Ternyata mimpi itu menjadi kenyataan. Beliau ditugaskan untuk memajang kapal selam di samping Surabaya Plaza. Caranya dengan memotong kapal selam ini menjadi beberapa bagian, kemudian diangkut ke darat, dan dirangkai dan disambung kembali menjadi kapal selam yang utuh.
Nearby cities:
Coordinates: 7°15'55"S 112°45'1"E
- House of Sampoerna Surabaya 4.4 km
- Musium Angkut + Movie star studio 73 km
- Bali Cultural Park - Desa Budaya Kertalangu 316 km
- The palace Kingdom of Sumbawa. (Istana Kerajaan Sumbawa) 533 km
- Fort Rotterdam 774 km
- Museum Mulawarman 896 km
- Museum Provinsi Nusa Tenggara Timur 1238 km
- Don Rhodes Mining Park 1583 km
- Museum and Art Gallery of the Northern Territory 2064 km
- Katherine Museum 2277 km
- Surabaya Plaza Mall & Shopping Center (DELTA PLAZA) 0.2 km
- Surabaya Gubeng Railway Station 0.3 km
- Proposed Overpass 0.3 km
- Pasar Bunga, Batu Akik & Taman KAYOON - Florist & Park 0.6 km
- PLN Distribusi Jatim 0.7 km
- Surabaya Central Business District (SCBD) & Central Government City 0.9 km
- Kelurahan Airlangga 1.1 km
- AREA CAGAR BUDAYA 1.4 km
- Kecamatan Gubeng 2.5 km
- Rencana Kelanjutan Frontage Timur 2.6 km
Surabaya Plaza Mall & Shopping Center (DELTA PLAZA)
Surabaya Gubeng Railway Station
Proposed Overpass
Pasar Bunga, Batu Akik & Taman KAYOON - Florist & Park
PLN Distribusi Jatim
Surabaya Central Business District (SCBD) & Central Government City
Kelurahan Airlangga
AREA CAGAR BUDAYA
Kecamatan Gubeng
Rencana Kelanjutan Frontage Timur
Comments